Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengebut pembangunan infrastruktur pengendalian banjir selama 24 jam.
Syamsul Hariadi Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya menyebut, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menginstruksikan pengerjaan drainase hingga pembangunan rumah pompa dikebut selama 24 jam.
“Diminta lembur kontraktornya, kalau bisa 24 jam. Jadi nanti kita usahakan, besok kita buat undangan teman-teman kontraktor yang belum selesai. Jadi yang belum selesai itu rata-rata pekerjaan besar,” ujar Syamsul, dikutip Jumat (7/11/2025).
Sebagian besar pekerjaan yang belum rampung, lanjutnya, yaitu proyek berskala besar seperti rumah pompa dan box culvert.
“Pekerjaan rumah pompa dan box culvert besar, itu yang rata-rata belum selesai. Yang kecil-kecil insya Allah sudah 70 persen selesai. Dan nanti 90 persen selesai di akhir November ini,” jelasnya.
Untuk rumah pompa ada 5 titik yang saat ini masih berjalan.
“Pekerjaan pompa itu ada lima lokasi. Di Menanggal satu, Ahmad Yani dua, Ketintang Madya ada tiga, di Karah ada empat, dan ada satu lagi di Rungkut Menanggal,” paparnya.
Sedangkan pembangunan drainase ada di kawasan diversi Gunungsari dan Babat Jerawat.
“Itu sekarang belum selesai,” tuturnya.
Untuk mempercepat proses pembangunan, ia minta kontraktor mengerjakan proyek dari dua arah sekaligus.
“Seperti di diversi Gunungsari itu kita minta pekerjaan dilaksanakan dari dua arah. Jadi yang mau dikerjakan itu 500 meter. Kontraktor sudah saya minta dari Kulon (barat) dan Wetan (timur), jadi ketemu di tengah,” paparnya.
Kontraktor juga diminta menambah jam kerja dan tenaga di lapangan.
“Jadi itu upaya untuk percepatan dari dua sisi. Seperti yang saya sampaikan tadi. Yang kedua itu lembur, artinya tambah tenaga dan tambah material,” terangnya.
Selain percepatan pengerjaan, ia juga minta ada peningkatan pengawasan oleh konsultan proyek.
“Besok kita rapatkan dan kita kasih target per minggu berapa, nanti dievaluasi oleh konsultan pengawas. Mudah-mudahan pertengahan Desember itu sudah bisa selesai,” ujar dia.
Percepatan dilakukan karena kondisi cuaca ekstrem yang mulai terjadi di awal November.
“Kita ini kan perkiraannya biasanya (awal) hujan rintik-rintik dulu. Tapi kemarin, langsung hujan deras mulai jam 2 siang sampai 7 malam,” ungkapnya.(lta/kir/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
