Sebanyak 4.000 peserta telah mendaftar untuk event tahunan Gerak Jalan Mojokerto-Surabaya (GMS) 2025, hingga Jumat (7/11/2025) sore.
Hadi Wawan Guntoro Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur (Jatim) menerangkan, 4.000 peserta ini terdiri dari grup dan per orangan.
“Sampai Jumat sore, kami telah menerima pendaftaran sekitar 4.000 peserta, baik yang beregu maupun per orangan,” katanya saat onair di Radio Suara Surabaya.
Hadi menambahkan, pendaftaran peserta GMS 2025 masih terus dibuka. Bahkan, saat ini telah dibuka pendaftaran offline yang dilakukan di Kantor Dispora Jatim dan Kantor Dispora Mojokerto.
Selain itu, untuk memperluas keterlibatan peserta, Dispora juga akan membuka pendaftaran di beberapa titik lain seperti, Jombang dan Gresik.
“Insha Allah besok kami juga buka di beberapa titik seperti, Jombang dan Gresik, untuk menjangkau banyak masyarakat dari beberapa kota yang jadi penopang acara ini,” tambahnya.
Adapun untuk gelaran GMS 2025, kata Hadi, akan digelar lebih awal dari tahun sebelumnya yakni sekitar pukul 13.00 WIB, start dari Surodinawan, Mojokerto dan akan berakhir di Tugu Pahlawan, Surabaya.
Hal ini dilakukan agar peserta GMS 2025 bisa tiba di Tugu Pahlawan sebelum tengah malam.
“Selain itu, karena di beberapa titik terdapat jalur yang gelap, harapannya supaya peserta bisa melalui jalur tersebut sebelum gelap,” ungkapnya.
Sementara itu, pendaftaran GMS 2025 resmi dibuka secara online mulai Kamis (30/10/2025) pukul 16.15 WIB melalui laman gms2025.id. Sedangkan, pendaftaran offline akan berlangsung pada 8-14 November 2025.
Tahun ini, GMS mengusung tema besar “Perjalanan Waktu Menuju Gerbang Baru Nusantara”, yang melambangkan semangat lintas generasi untuk menelusuri sejarah, merayakan perjuangan, dan menatap masa depan Jatim sebagai pusat kemajuan bangsa.
“Gerak Jalan Mojokerto–Surabaya bukan sekadar langkah kaki, tetapi perjalanan waktu yang menelusuri jejak kejayaan Majapahit, menghidupkan kembali semangat perjuangan kemerdekaan, dan menatap masa depan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara,” tutur Kadispora.
Menurut Hadi Wawan, GMS 2025 menghadirkan sejumlah inovasi baru. Salah satunya, rute sepanjang 55 km kini dibagi menjadi lima zona tematik, yaitu Era Mojopahitan, Pra-Kemerdekaan, Episentrum Kemerdekaan, Pasca-Kemerdekaan, dan Gerbang Baru Nusantara.
Kelima zona tersebut dirancang menghadirkan pengalaman multi-sensori yang memadukan unsur sejarah, budaya, dan teknologi.
Selain itu, panitia juga menerapkan GPS tracking untuk memantau peserta secara real time. Sistem penilaian kekompakan regu pun kini menggunakan analisis video berbasis kecerdasan buatan (AI), agar hasil penjurian lebih objektif dan transparan.
Wawan menegaskan, GMS 2025 terbuka untuk seluruh masyarakat, baik pria maupun wanita, dengan usia minimal 17 tahun. Peserta dapat mendaftar secara individu maupun beregu sesuai kategori yang ditetapkan panitia.
“Prinsipnya, kami ingin memberikan pengalaman yang aman bagi peserta. Mengingat jaraknya cukup jauh, 55 kilometer, jangan sampai terlalu memaksakan diri. Karena itu sejumlah persyaratan kami tetapkan demi keselamatan dan kenyamanan bersama,” tegasnya.(kir/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
