Kesya Arabela, Talenta Muda Papua yang Siap Bersinar di Sepak Bola Wanita Indonesia

Kesya Arabela Manisya Nian (13 tahun) pesepak bola muda asal Papua, kini menjadi salah satu talenta menjanjikan bagi sepak bola wanita Indonesia.

Lahir pada 6 November 2012, Kesya memulai perjalanan sepak bolanya sejak 2017 di Sekolah Sepak Bola (SSB) Volta, Kota Jayapura.

Awalnya, Kesya mengikuti turnamen Milklife di Papua. Melihat peluang untuk berkembang lebih jauh, ia kemudian pindah ke Malang agar bisa mendapatkan pengalaman bermain yang lebih kompetitif.

“Di Papua, jarang ada liga-liga untuk perempuan, jadi saya pindah ke sini dan sekolah di Malang,” ujarnya pada Sabtu (8/11/2025).

Bersama empat rekannya dari Papua, Kesya menapaki perjalanan baru yang penuh tantangan bersama tim Arema FC Women.

Kesya mengaku terjun ke dunia sepak bola karena kecintaan pada olahraga ini sejak kecil. Dukungan keluarga juga menjadi motivasi besar baginya. “Hobi saya memang sepak bola. Orang tua juga dulu suka bola,” kata pesepak bola yang mengidolakan Kylian Mbappe dan Ricky Kambuaya.

Bakat dan kerja keras Kesya mulai menunjukkan hasil. Saat ini, dia menjadi top skor di kompetisi Hydroplus Soccer League Surabaya 2025/2026 untuk KU-15.

Dengan total 17 gol yang telah dicetak, Kesya unggul jauh dari Yuanita Nazdwa Andistira. Pemain tim Putri Meta itu berada di posisi dua dengan koleksi lima gol.

Kesya menargetkan tidak hanya menjadi pencetak gol terbanyak, tetapi juga membawa timnya meraih juara. Dia menilai kompetisi sepak bola wanita sangat penting untuk mengembangkan bakat perempuan, agar tidak hanya laki-laki yang bermain bola.

Jauh dari rumah dan keluarga di Papua tentu menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, Kesya tetap semangat. “Biasa kalau main juga pikiran keluarga, jadi saya mau terus berjuang. Sebelum tanding, pasti telepon mama maupun papa dulu,” ujarnya.

Kesya pernah dipanggil untuk bergabung dengan Timnas U-16 untuk Piala AFF. Namun, karena usianya saat itu baru 12 tahun, ia belum bisa bermain karena regulasi usia. Pengalaman itu tidak membuatnya patah semangat, justru menjadi motivasi untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan. (saf/faz)