Rabu, 12 November 2025

Perkuat Daya Saing, BPDP dan Unair Bekali Pelaku UMKM Pengembangan Produk Sawit dan Kakao

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Universitas Airlangga (Unair) mendorong penguatan daya saing UMKM Jatim lewat pengembangan produk turunan sawit dan kakao lewat workshop di Unair, Surabaya, Selasa (11/11/2025). Foto: BPDP-Unair

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Universitas Airlangga (Unair) mendorong diversifikasi produk berbasis kelapa sawit dan kakao untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas unggulan Jawa Timur di pasar nasional hingga internasional.

Upaya itu dilakukan dengan workshop “Optimalisasi Hilirisasi Kelapa Sawit dan Kakao di Jawa Timur: Diversifikasi Produk, Legalitas UMKM, Akses Pembiayaan, dan Peluang Ekspor” yang melibatkan pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jatim, perwakilan pemerintah daerah, perbankan himbara, hingga akademisi.

Akhmad Jayadi ketua pelaksana mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat ekosistem hilirisasi dengan mempertemukan UMKM, lembaga keuangan, serta mitra bisnis dalam forum kolaboratif yang aplikatif.

“Ini untuk memanfaatkan produk turunan sawit atau olahan sawit menjadi bahan baku atau produk akhir bagi UMKM, seperti untuk coklat, kerajinan. Turunan sawit itu banyak, bukan hanya menjadi minyak goreng, tapi hiliriasisnya bisa untuk masuk sektor makanan, minuman, kosmetik, sampai kerajinan,” katanya di Unair Surabaya, Selasa (11/11/2025).

Selain memberikan pemahaman dan keterampilan pelaku UMKM dalam mengembangkan produk turunan kelapa sawit dan kakao yang inovatif dan bernilai jual tinggi, ia mengatakan upaya itu juga untuk membantu UMKM memahami dan mengurus legalitas usaha seperti NIB, PIRT, halal, dan sertifikasi lainnya sebagai syarat wajib untuk masuk ke pasar modern dan ekspor.

Workshop juga menyediakan informasi dan strategi agar UMKM olahan sawit dan kakao mampu menembus pasar internasional dengan memahami prosedur ekspor, standarisasi produk, dan jaringan distribusi global.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa upaya itu juga untuk menjembatani pelaku UMKM dengan lembaga keuangan, khususnya perbankan himbara, melalui sesi business matching guna memperoleh akses pendanaan yang sesuai dan berkelanjutan.

Kemudian, menjadi wadah kolaboratif antara pemerintah daerah, pelaku usaha, perbankan, dan mitra ekspor untuk memperkuat rantai nilai kelapa sawit dan kakao dari hulu ke hilir di Jawa Timur.

“Ini diadakan selama tiga hari, dan ini bukan hanya berisi tentang seminar tentang cara berusaha, tapi langsung aksi nyata bagaimana membuat NIB, bagaimana membuat akun di marketplace, bagaimana mengakses kredit di perbankan, bagaimana juga mengakses peluang ekspor, jadi lebih kepada aksi nyata,” ucapnya.

Pihaknya berharap, UMKM di Jatim semakin siap menghadapi pasar global melalui produk-produk turunan sawit dan kakao yang inovatif, bernilai tinggi, dan memenuhi standar internasional.

Novrys Suhardianto Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unair mengatakan bahwa langkah tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.

“Dengan kolaborasi dan semangat inovasi, kami yakin sektor kelapa sawit dan kakao di Jatim dapat terus tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ucapnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
24o
Kurs