Rabu, 12 November 2025

Dukung Prabowo Batasi Game Online, Anggota Komisi I DPR Minta Akses Medsos Anak Juga Perlu Diperketat

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Syamsu Rizal Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Foto: istimewa

Syamsu Rizal anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan, dukungan penuh terhadap rencana Prabowo Subianto Presiden yang akan membatasi akses game online untuk anak-anak.

Menurutnya, kebijakan itu sangat penting untuk melindungi generasi muda dari pengaruh negatif dunia digital yang kian bebas tanpa batas.

Pria yang akrab disapa Deng Ical ini menilai, pembatasan seharusnya tidak hanya berhenti di game online, tetapi juga mencakup media sosial (medsos) yang kini banyak diakses anak-anak.

“Banyak konten di dunia maya yang tidak ramah anak. Game online tertentu mengandung kekerasan yang bisa memengaruhi perilaku dan psikologis mereka. Karena itu, langkah Prabowo Presiden patut kita dukung,” ujar Deng Ical, Rabu (12/11/2025).

Politisi asal Makassar itu menambahkan, media sosial juga sudah menjadi ruang yang membentuk perilaku anak-anak, bahkan sering kali tanpa pengawasan.

Ia meminta pemerintah segera menyusun regulasi tegas untuk membatasi akses medsos bagi anak di bawah umur.

“Banyak anak sekarang kecanduan media sosial. Mereka bisa berjam-jam di dunia maya, terpapar konten yang tidak mendidik, bahkan berpotensi merusak karakter,” tegasnya.

Lebih lanjut, Deng Ical menilai pembatasan ini perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, serta lembaga perlindungan anak.

Tujuannya agar kebijakan yang diambil tetap berpihak pada kepentingan pendidikan dan perkembangan anak.

Selain itu, ia juga mendorong adanya edukasi digital untuk orang tua, agar lebih memahami cara mengawasi aktivitas daring anak-anak di rumah.

“Anak perlu dibimbing untuk membatasi penggunaan gadget dan lebih banyak berinteraksi secara sosial. Akses penuh sebaiknya diberikan jika anak sudah mampu menyeleksi konten dengan bijak,” ujarnya.

Deng Ical menegaskan, teknologi seharusnya menjadi sarana pendidikan dan pengembangan potensi anak, bukan malah menjauhkan mereka dari nilai moral dan realitas sosial. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 12 November 2025
30o
Kurs