Sabtu, 15 November 2025

Film Labubu Sedang Digarap Oleh Sony

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Labubu adalah karakter elf yang diciptakan oleh seniman Hong Kong bernama Kasing Lung. Foto: Getty Images

Sony Pictures mengambil langkah untuk membawa Labubu ke layar lebar. Perusahaan ini telah memperoleh hak layar untuk merek boneka asal China. Tujuannya: membuat film dan membuka peluang membangun waralaba bila proyek ini sukses.

Saat ini, belum ada produser atau tim kreatif yang diumumkan. Kesepakatan baru saja diteken minggu ini, sehingga masih terlalu dini untuk menentukan apakah film akan hadir dalam format live-action atau animasi. Sony pun memilih untuk belum memberikan komentar.

Dilansir dari The Hollywood Reporter pada Sabtu (15/11/2025), Labubu lahir dari kreativitas Kasing Lung seniman Hong Kong yang tinggal di Eropa dan awalnya diproduksi oleh How2 Work sebagai bagian dari lini patung monster.

Popularitasnya meningkat pesat ketika Pop Mart, pengecer asal China, mengambil alih produksi dan distribusinya pada 2019.

Fenomena Labubu meroket karena dua faktor utama. Pertama, Pop Mart menjual boneka ini melalui konsep “kotak buta”, sehingga pembeli tidak mengetahui karakter yang mereka dapatkan hingga kemasan dibuka. Strategi tersebut mendorong permintaan tinggi, sekaligus menciptakan pasar sekunder yang sangat aktif.

Kolektor rela membayar harga fantastis di penjualan daring, toko fisik, dan lelang, bahkan beberapa edisi langka mencapai harga enam digit.

Kedua, dukungan selebriti memperkuat tren ini. Lisa, anggota grup Blackpink misalnya, terlihat menggunakan boneka Labubu sebagai aksesori pada 2024, meningkatkan popularitas mainan ini secara global.

Labubu awalnya populer di Asia Tenggara, kemudian menyebar ke pasar internasional. Laporan menyebutkan bahwa keuntungan Pop Mart melonjak 350 persen pada awal tahun ini.

Lini Labubu menampilkan karakter ikonik seperti pemimpin Zimomo, pendamping Mokoko, dan pacar Tycoco.

Meski belum bisa dipastikan apakah Labubu akan bertahan seperti Hello Kitty atau hanya menjadi tren sesaat seperti Beanie Babies, fenomena ini menegaskan perubahan pola: mainan kini mampu menginspirasi film, bukan sebaliknya.

Contohnya, The Lego Movie (2014) membuktikan kesuksesan adaptasi mainan tanpa alur cerita sebelumnya, sedangkan Barbie meraup lebih dari 1 miliar dolar AS di box office global dan meraih delapan nominasi Oscar.

Baru-baru ini, Sony dan Mattel Films juga mengumumkan pengembangan film berdasarkan View Master, mengikuti jejak kesuksesan ini. (saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 15 November 2025
28o
Kurs