Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyebut bakal ada penambahan kuota jemaah haji asal Jatim pada musim haji 2026 mendatang.
Hal itu disampaikan Khofifah, sesudah menerima kunjungan kerja Irfan Yusuf yang akrab disapa Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah RI di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam kesempatan itu, Gus Irfan menjelaskan maksud kunjungannya ke Jatim adalah menyampaikan progres pelaksanaan Haji tahun 2026, yang mana Jatim mendapat kuota sebesar 7.000 jemaah.
“Allhamdulillah Jatim mendapatkan tambahan kuot haji,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Pengembangan Ekonomi Ekosistem Haji dan Umrah menyampaikan kepada Pemprov Jatim, supaya bisa memasok makanan untuk jemaah haji selama pelaksanaan ibadah Haji mendatang.
Khofifah dan Gus Irfan pun kemudian mendiskusikan peluang Jatim untuk menyuplai kebutuhan permakanan tersebut kepada jemaah haji dan umrah di Arab Saudi.

Dalam diskusi itu, Khofifah menyatakan Pemprov Jatim siap menyuplai produk makanan Ready To Eat (RTE) untuk dikonsumsi jemaah haji dan umroh dari Indonesia, selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
“Kami berharap Kemenhaj dan Umroh bisa mendetailkan item-item apa saja dibutuhkan. Saya yakin bisa menggerakkan sektor UMKM di Jatim,” ujarnya.
Khofifah mengatakan, produk permakanan Ready To Eat, sudah banyak di gunakan di Jatim yang di packaging dalam bentuk kemasan dan tersertifikasi halal. Biasanya disiapkan saat terjadi bencana alam.
Gubernur Jatim itu kemudian meminta Kementrian Haji dan Umrah memastikan produk makanan siap saji seperti apa yang bisa masuk Arab Saudi supaya pelaku usaha Jatim bisa menyiapkannya.
Nantinya, Pemprov Jatim bersama para pengusaha industri halal akan berkoordinasi menyiapkan persyaratan yang dibutuhkan sehingga bisa dikirim ke Arab Saudi waktu musim haji maupun umrah.
Khofifah yakin jika permakanan seperti Ready To Eat bisa dilaksanakan bakal mendongkrak dan menggeliatkan sektor UMKM.
“Rasanya cocok dengan lidah Indonesia tinggal kedepan kita memikirkan teknis masuk dalam pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah,” pungkasnya. (wld/bil/ipg)







