Minggu, 23 November 2025

Singgung Gaza di KTT G20, Gibran: Dunia Jangan Normalisasi Penderitaan Manusia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden RI menyampaikan pidato perdananya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025). Foto: Antara

Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden (Wapres) RI menyinggung konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di Gaza, Palestina, dan mengajak para pemimpin dunia jangan menormalisasi penderitaan manusia yang sebenarnya dapat dicegah.

Dalam sesi kedua KTT G20 yang dihadiri puluhan pimpinan negara, Gibran mengatakan, bencana yang terjadi saat ini bukan hanya bencana alam, namun banyak bencana lainnya akibat dari tindakan manusia.

“Kita melihat hal ini di Gaza, Ukraina, Sudan, dan Sahel, serta banyak wilayah lainnya, di mana konflik telah meruntuhkan rumah-rumah, merampas harapan dan mata pencaharian masyarakat,” kata Gibran di KTT G20, Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) yang dilansir Antara.

Wapres RI menyorot tragedi dan bencana kemanusiaan itu mengingatkan untuk menempatkan rasa kemanusiaan di jantung tata kelola global.

Menurut Gibran, pemimpin dunia tidak boleh membiarkan penderitaan manusia menjadi sebuah kenormalan baru.

“Dunia tidak boleh membiarkan dan menormalisasi penderitaan manusia yang sebenarnya dapat dicegah menjadi normal baru,” kata Gibran.

Dia juga menambahkan, kelompok negara yang tergabung dalam G20 sebagai forum yang mewakili 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, memiliki kewajiban moral untuk memimpin dengan memberi contoh.

“G20 memiliki kewajiban moral untuk memimpin dengan memberi contoh, memastikan bahwa pertumbuhan dan ketahanan menjadi dua sisi mata uang yang sama, mendorong harapan, kemakmuran, dan keadilan bagi semua,” kata Gibran.

Dalam sesi kedua KTT G20, para pemimpin dunia membahas tema yang berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.

Gibran juga akan menyampaikan pidato pada sesi ketiga yang membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sesi ketiga juga akan membahas mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan kali ini.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 23 November 2025
33o
Kurs