Gus Yahya Ketum PBNU Bantah Terafiliasi dengan Zionis

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah dirinya terafiliasi dengan Zionis Israel.

Pernyataan itu disampaikan dalam rapat koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, di salah satu hotel Surabaya, Sabtu (22/11/2025).

Dugaan Gus Yahya terafiliasi zionisme juga muncul dalam risalah yang ditandatangani KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU, dan beredar luas di media sosial.

Gus Yahya mengatakan, kedatangannya ke Israel hingga pertemuan dengan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel adalah demi Palestina.

Dia mengakui pernah ke Israel pada 2018 lalu untuk menghadiri sebuah forum di Yerusalem. Dalam forum itu, Gus Yahya juga bertemu dengan Netanyahu.

“Saya bertemu Netanyahu dalam forum di Yerusalem pada 2018 lalu. Bahkan dalam pertemuan itu, di depan Netanyahu, saya mengatakan kalau ini demi Palestina ” katanya, Minggu (23/11/2025) dini hari, saat ditemui awak media.

Dia melanjutkan, kunjungan ke Israel pada 2018 lalu sebelumnya tidak pernah menjadi permasalah di dalam internal PBNU. Bahkan, dalam Muktamar 2021 lalu, mayoritas pengurus memilihnya sebagai ketua umum.

“Mukatamar 2021 lalu, ketua cabang dan PWNU memilih saya. (Padahal) mereka tahu saya sudah pernah ke Israel dan bertemu Netanyahu. Tapi mereka tetap memilih saya,” tambahnya.

Menurut Gus Yahya, alasan dia tetap dipilih sebagai ketua umum PBNU adalah karena pengurus NU sudah tahu apa yang dilakukan dalam lawatan ke Israel itu.

“Karena mereka tahu dan sampeyan bisa lihat juga di berbagai unggahan di internet apa yang saya lakukan di Israel pada waktu itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Gus Yahya secara tegas mengatakan tidak akan mundur dari jabatan Ketua Umum PBNU dengan alasan apapun.

Hal itu karena dia sudah mendapat amanat dalam Muktamar ke-34 pada 2021 lalu untuk memimpin PBNU dengan masa jabatan lima tahun.

“Saya mendapatkan mandat lima tahun. Sehingga akan saya jalani selama lima tahun ini. Insyaallah saya sanggup. Saya sama sekali tidak terbesit untuk mundur,” tandasnya.(kir/bil/rid)