Senin, 24 November 2025

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan, Sentimen The Fed Angkat Pasar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025) sore, menguat sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.699 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.716 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat di level Rp16.709 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.719 per dolar AS.

Ibrahim Assuaibi pengamat mata uang dan komoditas menilai penguatan kurs rupiah dipengaruhi kenaikan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

“Probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan Desember melonjak menjadi sekitar 69 persen dari sekitar 44 persen seminggu sebelumnya, menurut CME FedWatch Tool,” ujarnya dilansir dari Antara.

Menurut Ibrahim, pidato dari para pejabat The Fed dan data ekonomi AS yang telah dirilis mengisyaratkan bahwa perekonomian tetap solid, dengan pasar tenaga yang tangguh tetapi harga-harga tetap tinggi.

Peningkatan harapan pemotongan suku bunga The Fed mendapatkan pengaruh dari komentar John Williams Presiden Federal Reserve Bank of New York yang menyampaikan penyesuaian kebijakan mungkin dilakukan dalam waktu dekat.

Namun, sejumlah pejabat The Fed telah memperingatkan inflasi masih terlalu tinggi dan pasar tenaga kerja terlalu ketat untuk pemangkasan suku bunga pada tahap ini, sehingga hasilnya masih belum pasti.

Para investor saat ini disebut akan mengambil lebih banyak isyarat dari sinyal ekonomi yang beragam dan penundaan rilis data inflasi utama. Data inflasi Producer Price Index (PPI) AS dan penjualan ritel akan dirilis pada hari Selasa (25/11).

“PPI utama diperkirakan akan menunjukkan peningkatan sebesar 0,3 persen MoM (month to month) pada bulan September, sementara penjualan ritel diproyeksikan menunjukkan peningkatan sebesar 0,4 persen MoM,” katanya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 24 November 2025
26o
Kurs