Selasa, 2 Desember 2025

Tuduhan Pro-Zionis Terhadap Gus Yahya Disebut Tidak Berdasar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU dalam acara Silaturahmi dan Halalbihalal yang digelar Institute for Humanitarian Islam (IFHI) di Kantor IFHI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025). Foto: istimewa

Tuduhan bahwa KH Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU merupakan simpatisan Zionis mencuat ke publik dipicu oleh kehadiran akademisi Peter Berkowitz, serta diungkitnya pertemuan dengan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel pada 2018.

Namun, rangkaian data, testimoni resmi, serta rekam jejak tindakan PBNU justru menampilkan fakta yang sangat berbeda.

Sebuah dokumen analisis komprehensif mengungkap bahwa tuduhan tersebut tidak hanya keliru, tetapi juga bertentangan dengan bukti-bukti yang selama ini dapat diverifikasi. Dokumen itu menyajikan kronologi lengkap, termasuk peristiwa menegangkan saat Gus Yahya secara terbuka menolak tawaran normalisasi hubungan Indonesia–Israel di hadapan Netanyahu.

Menurut kesaksian delegasi yang hadir pada 2018, pertemuan itu bukanlah agenda yang direncanakan. Rombongan PBNU tiba-tiba diarahkan ke kantor Netanyahu dan ditawarkan peran sebagai mediator normalisasi. Dalam situasi diplomatik yang sangat sensitif, Gus Yahya memberikan sikap tegas yang membuat Netanyahu kecewa dan langsung meninggalkan ruangan.

“Saya terang-terangan dan tegas menyataka. bahwa saya datang ke sini demi Palestina. Dan saya nggak akan pernah berhenti dengan posisi itu apapun yang terjadi,” tegas Gus Yahya, sebagaimana dikutip dalam dokumen tersebut.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net pada Senin (2/12/2025), penolakan keras itu disebut bahkan memicu kegaduhan internal di parlemen Israel dan dijadikan sorotan oleh media setempat.

Bantahan paling kuat terhadap tuduhan pro-Zionis datang dari Palestina sendiri.

Mohammed A.Y. Azzam Wakil Hakim Agung Palestina ketika berkunjung ke PBNU pada April 2023, menyampaikan apresiasi mendalam atas posisi Gus Yahya.

“Kami merasa tenang karena Syekh Yahya berada di pihak kami melalui cara yang sangat humanis dan internasional,” ujarnya saat berkunjung ke PBNU beberapa waktu lalu.

Pengakuan serupa datang dari berbagai tokoh lain, termasuk Retno L.P. Marsudi mantan Menteri Luar Negeri RI, Duta Besar Iran untuk Indonesia, serta pimpinan ormas Islam nasional. Mereka menilai langkah diplomasi PBNU sejalan dengan perjuangan Palestina dan dilakukan melalui koridor resmi yang sah.

Tidak hanya dukungan moral, rekam jejak aktivitas PBNU menunjukkan konsistensi nyata dalam membela Palestina. Mulai dari penyelenggaraan R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) pada 2023 untuk mengimbau dunia menghentikan kekerasan di Gaza, hingga rangkaian pertemuan dengan pejabat Palestina, lobi diplomatik, serta kolaborasi dengan berbagai ormas Islam. Aktivitas tersebut terdokumentasi dalam sejumlah pemberitaan nasional, mulai dari 2023 hingga 2025.

Forum-forum internasional yang digelar PBNU juga aktif mendorong gencatan senjata dan penyelesaian damai, sekaligus memberi ruang bagi pemerintah Palestina untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada publik Indonesia dan komunitas global.

Dokumen analisis tersebut menyimpulkan bahwa tuduhan terhadap Gus Yahya didasarkan pada narasi yang dipotong konteks dan mengabaikan fakta-fakta substansial. Sementara itu, bukti yang tersedia justru memperlihatkan bahwa PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya memiliki posisi tegas dan konsisten dalam membela hak-hak rakyat Palestina.

Argumentasi yang dipaparkan juga menegaskan bahwa perjuangan untuk Palestina tidak selalu tampak dalam slogan atau retorika, tetapi melalui diplomasi tingkat tinggi, pengaruh internasional, dan langkah strategis yang telah diakui efektivitasnya oleh pihak Palestina sendiri. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 2 Desember 2025
30o
Kurs