Kamis, 4 Desember 2025

Pameran Motion Graphic Pertama Hadir di Surabaya, Libatkan Studio dari Belanda hingga Cairo

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Pengunjung saat menikmati karya seni di pameran motion graphic bertajuk “Breaking the Barrier", Kamis (4/12/2025). Foto: Dimas Tri Agung Pamungkas Mg suarasurabaya.net

Studio Akronim untuk pertama kalinya menghadirkan pameran motion graphic di Surabaya. Bertajuk “Breaking the Barrier”, acara ini menampilkan sembilan karya dari berbagai studio desain grafis, mulai dari Surabaya, Jakarta, hingga lintas negara seperti, Belanda, Swiss, Singapura, dan Cairo.

Anas Kautsar Project Manager Studio Akronim sekaligus penyelenggara acara, mengatakan pameran ini mengangkat tema “Breaking the Barrier” untuk menegaskan bahwa proses berkarya di era digital tidak lagi memiliki batasan.

“Perkembangan digital sekarang sangat luas. Kami ingin menunjukkan bahwa berkarya itu sebenarnya tidak punya batasan,” ujar Anas kepada suarasurabaya.net.

Breaking The Barrier Pameran grafis yang bergerak dan diproyeksikan sebagai visual video Di Surabaya, Kamis (4/12/2025). Foto: Dimas Tri Agung Pamungkas Mg suarasurabaya.net

Berbeda dari pameran seni pada umumnya yang identik dengan lukisan atau karya statis, “Breaking the Barrier” justru menampilkan motion graphic atau karya grafis yang bergerak dan diproyeksikan sebagai visual video.

“Kalau pameran biasanya identik dengan lukisan. Di dunia grafis paling umum biasanya poster. Di sini kami menampilkan motion graphic, karya grafis yang bergerak, seperti video art tapi basisnya tetap desain grafis,” tegasnya.

Dari sembilan karya yang dipamerkan, salah satunya berasal dari Studio Dumbar, Belanda. Studio tersebut dikenal sebagai spesialis motion graphic dengan klien besar seperti OpenAI dan Instagram.

“Studio Dumbar memang ekspert di motion graphic. Saat kami menghubungi mereka, responsnya sangat ramah dan mereka langsung bersedia berpartisipasi. Deskripsi karya mereka juga terasa sangat personal menyoroti proses kreatif yang penuh tantangan, bagaimana mereka mencoba menembus batas diri sendiri, mengeksplorasi dunia 3D, hingga menghasilkan objek abstrak yang misterius dan terbuka untuk berbagai interpretasi,” tambah Anas.

Melalui pameran ini, Anas berharap muncul lebih banyak kegiatan kreatif serupa di Surabaya maupun Jawa Timur.

“Harapannya pameran ini bisa jadi trigger atau kick-off untuk para desainer maupun kreator agar membuat event-event sejenis. Sekarang semua industri butuh kreativitas, dari packaging Makanan, logo brand sampai konten visual,” pungkasnya.

Pameran “Breaking the Barrier” berlangsung pada 3–7 Desember 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 19.00 WIB.(mas/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 4 Desember 2025
27o
Kurs