Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan seluruh operator seluler nasional untuk mempercepat pemulihan layanan telekomunikasi pasca-bencana banjir dan longsor diAceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Kita semua tentunya bergotong royong untuk memulihkan keadaan dan berharap semua bisa memberikan simpatinya yang tinggi kepada sesama,” kata Nezar Patria Wakil Menteri Komdigi di Jakarta saat dilansir dari Antara, pada Jumat (5/12/2025).
Komdigi menyatakan, di antara tiga provinsi di Pulau Sumatera itu, Provinsi Aceh mengalami gangguan layanan telekomunikasi cukup parah karena banjir menyebabkan pasokan listrik putus dan infrastruktur telekomunikasi rusak.
Pemerintah, kata dia, memprioritaskan percepatan pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah Aceh pada masa tanggap darurat bencana.
Berdasarkan data pemerintah per 5 Desember 2025 sebanyak 1.789 base transceiver station (BTS) atau 52,4 persen dari total 3.414 BTS di Provinsi Aceh sudah kembali aktif.
Nezar mengungkapkan bahwa persentase BTS yang aktif dapat ditingkatkan hingga sekitar 75 persen seiring dengan pulihnya pasokan listrik.
“Mudah-mudahan pekan ini bisa pulih seperti sediakala, karena kendala yang kami temukan masih seperti pada hari-hari sebelumnya, yaitu berupa energi listrik,” katanya.
Nezar mengatakan bahwa Komdigi bersama operator seluler terus memantau upaya pemulihan jaringan telekomunikasi di bagian Pulau Sumatera yang terdampak bencana alam.
“Laporan perkembangannya setiap hari, bahkan juga jam per jam bagaimana perbaikan telekomunikasi itu dilaporkan,” katanya.
Sebagai upaya untuk mendukung penyediaan layanan telekomunikasi di daerah yang masih terisolasi, Komdigi menyediakan perangkat komunikasi berbasis satelit Starlink beserta genset sebagai sumber energi sementara.
Perangkat komunikasi darurat tersebut disiapkan sebagai sistem penyangga pelayanan komunikasi publik ketika layanan telekomunikasi dan pasokan listrik belum sepenuhnya pulih.
Penyediaan perangkat telekomunikasi Starlink dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan evakuasi, distribusi bantuan, pelayanan kesehatan, serta pelaporan data korban dan kondisi wilayah terdampak bencana.
Nezar memastikan bahwa perangkat komunikasi darurat itu diberikan secara gratis.
Komndigi, lanjut dia, juga berkoordinasi dengan PLN serta instansi terkait lain dalam upaya untuk memulihkan koneksi dan layanan telekomunikasi.
“PLN mengatakan Jumat mudah-mudahan listrik bisa pulih kembali, ini akan mempercepat kerja kita untuk memulihkan jaringan telekomunikasi di Aceh,” pungkasnya.(ant/ris/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
