Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur memetakan 12 titik lokasi yang berpotensi mengalami kemacetan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Nyono Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur mengatakan, 12 titik potensi kemacetan yakni di Simpang 3 Mengkreng, Ruas Jalan Wisata Cimory Prigen Pasuruan, Taman Dayu Pandaan Pasuruan, dan Exit Tol arah Taman Dayu Pasuruan.
Selanjutnya Ruas Jalan Karanglo, Malang, Pintu Tol Pakis, Malang, Simpang 3 Bendo, Mojokerto, dan Alun-Alun Batu, Ruas Jalan Wisata Jatim Park 3 Kota Batu.
Kemudian di Ruas Jalan Wisata Jatim Park 1 dan 2, Ruas Jalan Wisata Museum Angkut Kota Batu, Ruas Jalan arah Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Nyono mengatakan, penanganan potensi kemacetan nantinya dilakukan bersama-sama dengan stakeholder dengan menerapkan rekayasa lalu lintas bersama kepolisian setempat dan nenyiapkan Rambu Lalu Lintas Portable.
“Kita juga akan menyiapkan alat lalu lintas lain guna mendukung Rekayasa Lalu Lintas (traffic cone, water barrier), dan penempatan Petugas tambahan pada titik yang menjadi perhatian,” kata Nyono, Kamis (25/12/2025).
Selama periode arus Nataru berlangsung, Nyono mengimbau pemudik untuk menjaga kondisi tubuh demi keamanan dan keselamatan di jalan.
Sebagai upaya antisipasi keselamatan, Dishub Jatim menyediakan 29 titik terminal Tipe B di seluruh Jatim yang bisa dimanfaatkan warga untuk beristirahat di tengah perjalanan
Terminal Tipe B di Jawa Timur yang dapat dimanfaatkan sebagai Rest Area yakni Terminal Padangan, Temayang, Betek, Lamongan, Bunder, Larangan, Kertajaya, Anjuk ladang, Caruban, Maospati, dan Magetan.
Selain itu juga bisa di Terminal Tipe B Ngadirojo, Kesamben, Batu, Hamid Rusdi, Landungsari, Untung Suropati, Minak Koncar, Ambulu, Arjasa, Bondowoso, Situbondo, Brawijaya, Trunojoyo, Ronggosukowati, Bangkalan, Kepuhsari, Mojosari dan Terminal Tipe B Pare.
Selama periode Nataru berlangsung, Dishub Jatim telah menyiapkan mekanisme untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat. Nyono memastikan, berbagai skema operasi transportasi telah dimatangkan mulai dari kesiapan armada, personel, hingga pengawasan keselamatan di titik-titik rawan pergerakan.
Secara nasional, pergerakan masyarakat pada periode Nataru diproyeksikan meningkat 2,71 persen. Provinsi Jatim menjadi salah satu tujuan dengan tingkat mobilitas sekitar 16 juta arus masuk.
“Sedangkan yang masuk ke Jawa Timur sekitar 16 sekian juta. Artinya, arus masuk ke Jatim lebih besar,” ujar Nyono.(wld/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
