Minggu, 28 Desember 2025

Subandi Bupati Sidoarjo Sidak Rumah Pompa, Tegaskan Proyek Harus Rampung Tepat Waktu

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Subandi Bupati Sidoarjo (baju putih) melakukan sidak ke tiga titik rumah pompa pada Sabtu (27/12/2025). Foto: Kominfo Sidoarjo

Subandi Bupati Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga titik rumah pompa pada Sabtu (27/12/2025). Hal ini sebagai bentuk pengawasan langsung terhadap progres pembangunan infrastruktur pengendali genangan di wilayah rawan banjir.

Sidak dimulai di rumah pompa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, dilanjutkan ke Kedungbanteng dan Banjarpanji di Kecamatan Tanggulangin.

Saat meninjau rumah pompa Kedungpeluk, Subandi menegaskan ketegasannya terhadap kontraktor yang lambat menyelesaikan proyek. Proyek yang sudah berjalan enam bulan ini mengalami deviasi hingga 46 persen dari target.

“Ini sudah enam bulan dikerjakan, tapi progresnya jauh dari target. Deviasinya sampai 46 persen. Saya minta ini menjadi perhatian serius dan tidak ada lagi alasan keterlambatan,” tegas Subandi dalam keterangan resminya.

Subanti juga menyoroti pengerjaan lantai bawah rumah pompa yang paling sulit namun hingga kini belum selesai, sehingga aliran sungai tertutup dan memperparah banjir di Kedungbanteng serta sekitarnya.

Sesuai kontrak awal, pengerjaan rumah pompa Kedungpeluk seharusnya selesai pada 26 Desember 2025, namun diberikan perpanjangan waktu maksimal 50 hari mulai 27 Desember 2025.

Subandi memperingatkan, “Kalau sampai pada hari maksimal yang sudah diberikan belum juga selesai, kami akan tandai kontraktor wanprestasi.”

Selain pengawasan proyek, Subandi juga memeriksa dapur umum yang menyiapkan 4.000 porsi makanan setiap hari, serta menyediakan air bersih, MCK, dan posko kesehatan bagi warga terdampak.

Terpisah, Dwi Eko Saptono Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Sidoarjo menjelaskan bahwa progres pembangunan rumah pompa Kedungpeluk saat ini mencapai sekitar 60 persen.

Tantangan utama di lapangan adalah kondisi tanah di tebing sungai yang gembur dan rawan longsor akibat tekanan aliran sungai dan pasang surut laut yang mencapai 120 cm.

Rumah pompa Kedungpeluk dirancang tidak hanya untuk pompanisasi, tetapi juga sebagai pengendali genangan di pesisir Kecamatan Candi dan tiga desa di Tanggulangin, terintegrasi dengan aliran dari rumah pompa Kedungbanteng.

Kapasitas rumah pompa Kedungpeluk ditargetkan dua kali lipat dibanding Kedungbanteng, yakni 2.400 liter per detik, sementara Kedungbanteng 1.200 liter per detik dan Banjarpanji 400 liter per detik.

“Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan genangan di wilayah pesisir dapat dikendalikan optimal. Selain pompanisasi, kami juga meningkatkan aliran pesisir dan membangun dam untuk memperkuat sistem pengendalian air,” pungkas Dwi Eko. (saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 28 Desember 2025
24o
Kurs