Dua santri korban ambruknya musala Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo mengisi masa libur sekolah dengan perjalanan ke Jakarta. Kunjungan ini difasilitasi Muhaimin Iskandar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Muhaimin mengaku senang dapat memfasilitasi kedua santri tersebut untuk menikmati suasana Jakarta sekaligus memberikan pengalaman baru di tengah masa pemulihan pascamusibah.
“Ini momen libur sekolah. Saya senang bisa mengajak mereka ke Jakarta agar punya pengalaman baru dan semangat yang lebih besar untuk menatap masa depan,” ujar Cak Imin dalam keterangan resminya, Sabtu (27/12/2025).
Menurutnya, keterbatasan fisik yang dialami para santri tidak boleh menjadi penghalang untuk meraih cita-cita. Ia menegaskan bahwa para santri korban musibah tersebut tetap memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan meraih masa depan yang cemerlang.
Lebih lanjut, Muhaimin menyatakan komitmennya untuk mengangkat santri korban ambruknya musala Pesantren Al Khoziny sebagai anak angkat.
Sejumlah santri yang diangkat menjadi anak angkat tersebut antara lain Haikal, Syaiful Rozi, Nur Ahmad, dan Maulana. Mereka mengalami amputasi akibat tertimpa reruntuhan mushala yang ambruk beberapa waktu lalu.
Muhaimin menegaskan bahwa komitmen tersebut tidak bersifat sementara. Ia berjanji akan mendampingi para santri dalam jangka panjang, terutama dalam memastikan keberlanjutan pendidikan, pendampingan psikososial, serta pemenuhan kebutuhan hidup mereka ke depan.
“Ini bukan sekadar bantuan sesaat. Saya berkomitmen mendampingi mereka dalam jangka panjang. Pendidikan mereka harus tetap berjalan, masa depan mereka harus terjamin,” tegasnya.
Muhaimin juga menekankan bahwa kehadiran dan kepedulian terhadap para korban musibah merupakan tanggung jawab bersama.
“Saya ingin mereka tetap punya mimpi besar. Keterbatasan fisik tidak boleh mematikan harapan. Mereka tidak boleh berjalan sendiri,” tutur Muhaimin. (faz)
NOW ON AIR SSFM 100
