
Dalam Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2018 gelaran Universitas Udayana, Denpasar, Bali, di sesi Lomba Beton Nasional, tim Senanjaya 79 dari Departemen Teknik Sipil ITS Surabaya berjaya dengan menyabet juara pertama.
Lomba ini diikuti 63 peserta dari 53 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan tema: High Early Strength and Low Cost Concrete Competition, peserta ditantang membuat beton bermutu tinggi dalam waktu tujuh hari dengan biaya yang relatif murah.
Tim Senanjaya 79 yang digawangi tiga mahasiswa, Andini Dwi Agustin, Jonathan Febryan, dan Reza Syihabul Millah S, serta satu dosen pembimbing, Faimun MSc PhD., membuat inovasi beton menggunakan fly ash atau sisa pembakaran batu bara pada pembangkit listrik sebagai pengganti semen dan tawas sebagai campurannya.
Menurut Reza, beton pad aumumnya dengan rancangan kuat tekan dalam 28 hari menghasilkan 60 mpa. Namun berkat kerja keras dari tim ini, inovasi beton mereka mampu menghasilkan kuat tekan 62,3 mpa dalam waktu tujuh hari. Beton tersebut kemudian diberi nama Beton As Crete (Alumn and Sugar Conctete).
Reza menambahkan bahwa tim Senanjaya 79 ini sempat mengalami kesulitan dalam mencari material. Pasalnya, fly ash sendiri merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun atau yang biasa dikenal sebagai limbah B3, sehingga perlu adanya penanganan khusus dan surat pengantar untuk memperolehnya.
“Selain dari referensi jurnal asing, kami juga melakukan penelitian kurang lebih satu sampai dua bulan sehingga ide tersebut benar-benar matang,” jelas Reza.
Meski persaingan antara peserta cukup ketat, kata Reza, tim ini tetap optimistis untuk membawa pulang juara pertama. “Kami merasa yakin karena penelitian ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia,” tegas Reza.
Reza menambahkan, bahwa tidak hanya untuk sekedar lomba, lebih jauh lagi timnya berharap agar karya mereka nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dengan penelitian lebih lanjut yang lebih sempurna hasilnya.(tok/den)