Sabtu, 27 April 2024

Puisi Fadli Zon Mengenang 100 Tahun HB Jassin

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Fadli Zon Library bekerjasama dengan PDS HB. Jassin dan Akademi Jakarta menggelar acara "Mengenang 100 tahun HB Jassin" pada Senin (31/7/2017) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. Foto: Faiz suarasurabaya.net

Fadli Zon Library bekerjasama dengan PDS HB. Jassin dan Akademi Jakarta menggelar acara “Mengenang 100 tahun HB Jassin” pada Senin (31/7/2017) di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.

Acara mengenang HB Jassin diramaikan musikalisasi puisi, pembacaan puisi, pembacaan testimoni, juga orasi budaya oleh Ajip Rosidi.

Beberapa sastrawan turut hadir sekaligus membacakan testimoni tentang HB Jassin diantaranya Taufiq Ismail, Maman Mahayana, Taufik Abdullah, Jose Rizal Manua, Linda Djalil, Ratih Sang, Dipo Alam, Hussyen Umar, Abrory A Djabbar, Hussyen Umar.

HB Jassin adalah manusia langka. Ia seorang pendokumentasi sastra, penyair, penerjemah, sekaligus kritikus sastra. Begitu besarnya pengaruh HB Jassin di antara kalangan sastrawan. Yang paling fenomenal misalnya saat HB Jassin menobatkan Chairil Anwar sebagai pelopor angkatan 45.

Selain itu, banyak juga sastrawan yang terinspirasi membuat puisi tentang HB Jassin. Salah satunya, misalnya Motinggo Busye menulis “Sajak Kuda” yang ia persembahkan di hari tahun HB Jassin yang ke-76 dan dibacakan oleh penyairnya di Taman Ismail Marzuki pada 24 tahun lalu.

Dan malam itu, Fadli Zon juga menulis sebuah puisi untuk HB Jasin yang kemudian dibacakan di tempat yang sama. Puisi dengan judul “Sebuah Dokumentasi” adalah puisi yang ia persembahkan untuk perayaan 100 tahun HB Jassin. “HB Jassin adalah seseorang yang menginspirasi banyak penyair, termasuk saya. Dan malam ini saya menulis puisi yang dipersembahkan di Malam 100 tahun HB Jassin,” ujar Fadli Zon dalam pesan singkatnya, Selasa (1/8/2017).

Berikut Puisi Fadli Zon Untuk HB JASSIN :

SEBUAH DOKUMENTASI

sebuah dokumentasi
dari surat-surat bertebaran
catatan-catatan perjalanan
coretan rancangan prosa dan puisi
klipping majalah dan koran
buku harian atau foto para pengarang
mungkin cuma sampah di mata sebagian orang

tapi sebuah dokumentasi
adalah perwakilan potret zaman
menyimpan suara hati dan pikiran
dari para penulis segala zaman
sastrawan yang memerdekakan bahasa
penyair yang meniupkan ruh pada kata
menjadi tonggak-tonggak budaya
dan kita mengerti makna berbagai peristiwa

sebuah dokumentasi sastra
perkumpulan kesaksian sejarah
semoga menjelma amal jariah.(faz/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs