
Tunjungan Electronic Centre (TEC) pusat perdagangan elektronik yang dikembangkan PT Lamicitra Nusantara Tbk siap beroperasi April 2007 mendatang. TEC berlantai 9 dikonsep tidak hanya tempat bertemunya pedagang dan pembeli, tapi juga membentuk komunitas IT (Information Technology).
PRIYO SETIABUDI Direktur Pengembangan PT Lamicitra Nusantara Tbk pada suarasurabaya.net, Selasa (27/02), mengatakan konsep yang ditawarkan tersebut terlihat pada zoning dan fungsi dari bangunan yang dikembangkan. Dari 700 stan yang ada, hanya 450 stan untuk aktivitas bisnis. Space dengan ruangan yang lebih luas difungsikan untuk ruang workshop, konvensi, meeting, pameran bahkan teleconference.
Konsep di TEC, kata PRIYO, tidak hanya ditujukan untuk grosir produk elektronik tapi juga pengembangan dan hobi elektronik serta tempat informasi pendidikan. Berikut penjelasan PRIYO, {clip*1}.
Melalui beragam kegiatan yang ada di TEC, menurut PRIYO, dengan sendirinya akan membentuk komunitas IT. Masyarakat yang datang ke TEC tidak sekadar melihat service hardware tapi juga pendalaman software serta beragam informasi teknologi yang bisa diakses melalui library digital.
Sementara Drs OEDJANG ONGKOWIDJOJO MBA Direktur Marketing PT Lamicitra Nusantara Tbk menjelaskan hingga saat ini tingkat okupansi TEC mencapai 57%, dimana 90% dalam posisi stan terbeli. Rata-rata brand besar membeli dengan luasan lahan 50 m2-100 m2, seperti HP, Canon. Alcom menempati lahan 150 m2 untuk konter handphone di lantai 3. Electronic City dari Jakarta dan Akar Daya masih proses negoisasi.
OEDJANG mengatakan luas lantai di TEC mencapai 2400 m2 dengan zoning produk berbeda. Misalnya di Lower Ground untuk pameran dan produk branded, lantai bawah produk elektronik (TV, Home Theatre dan Kitchen Ware), lantai atas produk kamera dan elektronik, lantai 1 khusus komputer, dua lantai di atasnya khusus games dan asesorisnya. Lantai 3 produk handphone dan lantai 4 untuk food court, education serta seminar.
TEC, kata OEDJANG, didesain sebagai pusat elektronik yang terintegrasi dan ini berbeda dengan pusat IT yang ada di mal-mal. Berikut penjelasan OEDJANG, {clip*2}.
Kehadiran TEC juga ditujukan untuk menghidupkan kembali Tunjungan sebagai pusat elektronik. Pihak manajemen, ungkap OEDJANG, memperluas pusat elektronik tidak sebatas di TEC tapi juga di Tunjungan Center. Gedung di Tunjungan Center akan direnovasi dan 100 pedagang di Tunjungan Center yang selama ini sewa sudah masuk ke TEC.
Untuk bangunan 9 lantai dimana 7 lantai digunakan sebagai tempat bisnis dan sisanya lahan parkir, PT Lamicitra Nusantara Tbk berinvestasi Rp 200 milyar. Diharapkan bisa balik modal dalam waktu 8 tahun.
Teks foto :
1. PRIYO SETIABUDI (kiri) meninjau maket TEC
2. Stan-stan di Lower Ground TEC mulai beroperasi awal April 2007
Foto : MUNING suarasurabaya.net