Selasa, 7 Mei 2024

Konsumsi Masyarakat Surabaya Melambat di Awal Tahun 2016

Laporan oleh Dodi Pradipta
Bagikan
Ilustrasi

Nilai konsumsi masyarakat Surabaya di awal tahun 2016 mengindikasikan penurunan. Hal ini karena turunnya permintaan pasca momen libur sekolah, Natal, dan tahun baru.

Syarifudin Bassara Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) mengatakan, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) Januari 2016 di Kota Surabaya menunjukkan perlambatan. Indeks Riil Penjualan Eceran (IRPE) tercatat sebesar 2,47 persen (year on year) atau minus 1,77 persen (month to month).

“Meskipun melambat, penjualan pada Januari 2016 tertopang oleh tingginya penjualan pada kelompok barang peralatan, komunikasi, dan bahan bakar,” kata Syarifudin Bassara Deputi Direktur BI Jawa Timur, Selasa (8/3/2016).

Namun, menurut Syarifudin, penjualan eceran pada Februari 2016 diperkirakan tumbuh meskipun terbatas. Ekspektasi pertumbuhan konsumsi 2016 yang lebih baik dan indikasi menggeliatnya daya beli masyarakat pasca kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) dianggap berimplikasi positif terhadap kenaikan penjualan.

Di Februari 2016, indeks ekspektasi penjualan riil di Surabaya tercatat sebesar 0,22 persen (mtm). Sedangkan kelompok barang yang diperkirakan meningkat adalah kelompok Makanan, Minuman, Tembakau (0,78 persen mtm), kelompok Perlengkapan Rumah Tangga (2,41 persen mtm), Barang budaya dan Rekreasi (3,89 persen mtm), dan barang lainnya (0,92 persen mtm).

Penjualan eceran yang diperkirakan tumbuh terbatas pada Februari 2016 dikonfirmasi oleh hasil survei konsumen. Survei tersebut menunjukkan perlambatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Februari 2016 menjadi 115,3 poin dari 118,1 poin (Januari 2016).

Turunnya IKK pada Februari 2016 didorong oleh melemahnya ekspektasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan. Terutama adanya kekhawatiran jumlah pinjaman 6 bulan yang akan datang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Hasil SPE turut mengindikasikan bahwa tekanan harga pada April 2016 diperkirakan mereda. Indeks Ekspektasi Harga (IEH) pada 3 bulan mendatang yang tercatat sebesar 151,4 poin lebih rendah 14,3 poin dibandingkan bulan sebelumnya dipengaruhi pergerakan rupiah yang terjaga dan minimnya faktor musiman.(dop/dwi/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
28o
Kurs