Jumat, 26 April 2024

Harga Sembako di Jatim Stabil dan Stok Pangan Cukup Hingga Lebaran

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi. Gudang penyimpanan beras di Kediri. Foto: Antara

Memasuki bulan Ramadan, harga sembako di Jawa Timur terpantau stabil dan ketersediaan stok pangan masih terus tercukupi hingga Lebaran selesai.

Drajat Irawan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jawa Timur mengatakan, mulai dari harga beras, minyak goreng, daging sapi, telur, gula dan tepung terigu, semuanya relatif stabil.

Sedangkan harga bawang putih, cabai, daging ayam hingga telur mengalami penurunan. Kemudian untuk bawang merah dan gula mengalami kenaikan harga.

“Bawang merah ada kenaikan sekitar Rp8 ribu. Kemudian untuk yang lainnya, seperti gula masih bertahan sekitar Rp17.400. Lain-lainnya pada dasarnya cukup stabil. Bawang putih yang malah justru turun dibanding bulan kemarin. Daging ayam turun, cabai turun,” kata Drajat kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (25/4/2020).

Menurutnya, ketersediaan telur saat ini mengalami kelebihan produksi (over production) sehingga harganya turun menjadi Rp22 ribu per kilogram atau sekitar 9% dari bulan Maret 2020. Sedangkan untuk cabai keriting mengalami penurunan harga 39% dan harga cabai rawit turun 34%.

Untuk ketersediaan minyak goreng di Jatim tercatat ada 46 ribu ton, daging sapi 10 ribu ton, daging ayam 38 ribu ton dan telur ayam 58 ribu ton.

Sedangkan ketersediaan beras mengalami surplus hingga 432 ribu ton. Begitu juga stok gula yang saat ini tersedia 158.442 ton dan dipastikan akan mencukupi hingga lebaran usai karena kebutuhan gula per bulan di Jatim sekitar 35 ribu ton.

Hanya saja, lanjutnya, gula saat ini mengalami kenaikan harga sekitar 5% karena mundurnya musim giling. Yang harusnya penggilingan gula dilakukan Mei, terpaksa harus diundur menjadi Juni. Selain itu, kenaikan harga gula juga dikarenakan harga lelang per Januari yang sudah tinggi sekitar Rp12 ribu.

Untuk memenuhi kebutuhan gula, Disperindag akhirnya memberlakukan impor gula mulai dari negara Thailand hingga Australia.

Namun meski adanya kenaikan harga, Drajat menjamin stok gula di Jatim masih mencukupi. Selanjutnya, pihaknya sedang memfokuskan untuk distribusi gula agar tidak terjadi kelangkaan.

“Sekarang tinggal bagaimana memperlancar distribusi gula. Kalau stok dikirim terus, tingga distribusi ke pasar-pasar, karena tidak bisa lagi operasi pasar yang masyarakat datang berduyun-duyun,” tambahnya.

Untuk itu, Dsiperindag Jatim sata ini mengoptimalkan distribusi kebutuhan pokok ke pasar-pasar daring dan lumbung pangan seperti yang diadakan di Jatim Expo beberapa hari yang lalu.

“Contoh hari ini sudah ada 16 kabupaten/kota, 107 pasar, 1.393 pedagang yang dihubungkan melalui online dalam artian, nomor pelanggan pasar dikelola lalu dibagikan ke masyarakat dan ada admin pasar yang mensosialisasikan lewat aplikasi Gojek dan website,” ujar Drajat.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs