Senin, 14 Oktober 2024

Ketua Kadin Jatim: PSBB adalah Pukulan Berat untuk Kita Semua

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim. Foto: Istimewa

Wacana yang dikeluarkan epidemiolog agar Jawa Timur untuk kembali memberlakukan PSBB, ditanggapi oleh banyak pihak. Salah satunya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim yang menganggap PSBB akan menjadi pukulan berat bagi industri dan pemilik usaha.

“Ya tentunya, sikap pemerintah itu untuk menjaga kesehatan masyarakat dan penyebaran Covid-19 bisa terputus. Tapi tentunya PSBB ini (akan menjadi) pukulan berat untuk kita semua, ekonomi, pengusaha,” kata Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim kepada Radio Suara Surabaya, Senin (28/12/2020).

Ia menyarankan, agar wacana pemberlakuan PSBB di Jatim didiskusikan kembali dengan menampung aspirasi para pengusaha. Karena menurutnya, bagi kalangan dunia usaha yang terpenting adalah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

“Yang penting tempat-tempat usaha sudah harus melaksanakan protokol kesehatan ketat, kalau sudah, nggak perlu lah PSBB. Ya, dibilang ancaman, memang. Tapi pandemi ini kan tetap harus dikendalikan. Makanya yang penting bagaimana penerapan prokes di setiap usaha,” ujarnya.

Andik menambahkan, kabar akan didistribusikannya vaksin dalam waktu dekat telah membawa sentimen positif bagi para pemilik usaha. Dengan begitu, ada harapan kelangsungan usaha kembali berkembang dan pemulihan ekonomi segera berjalan.

Namun, jika PSBB kembali diberlakukan, hal itu akan menyurutkan optimisme para pemilik usaha.

“Kemarin angka penurunan sampai -5% di Jatim. Tapi sekarang mulai naik-naik sedikit. Mungkin sampai Triwulan IV prediksi saya paling nggak 0% lah dan itu lumayan karena ekspor sudah mulai jalan,” ujarnya.

Sehingga menurutnya, wacana pemberlakukan PSBB harus dipertimbangkan lagi mengingat pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha saat ini sudah berangsur pulih.

“Saya kira perlu didiskusikan sebelum mengambil keputusan PSBB, dengan pihak-pihak tertentu terutama pengusaha yang ada di Jatim. Karena menurut pengusaha kuncinya di protokol kesehatan,” imbuhnya. (tin/ang)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
30o
Kurs