Jumat, 19 April 2024

Mal Tetap Buka dan Terapkan Standar Kebersihan Tinggi Selama Pandemi Covid-19

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pengelola pusat perbelanjaan diminta untuk mengendalikan kapasitas jumlah orang yang berada di dalam gedung secara keseluruhan. Baik itu gerai, area makan, atrium, dan hall. Maksimal hanya diperbolehkan untuk menampung 50 persen dari total ruang gerak bebas. Foto: Hamim/Dokumen suarasurabaya.net

Pusat perbelanjaan atau mal di Jawa Timur akan tetap buka untuk melayani kebutuhan masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Sutandi Purnomosidi Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur mengatakan bahwa mal adalah industri padat karya. Ada ribuan orang yang menggantungkan hajat hidupnya di mal.

“Meskipun pengunjung mal tinggal 20-30 persen, tapi kita harus terus bertahan. Situasi ini sulit untuk semuanya, tapi kita percaya roda ekonomi harus terus berputar, tidak boleh berhenti. Sekali berhenti, dampaknya lebih bahaya lagi,” kata Sutandi saat talkshow bersama Jaya Saputra GM ITC Mega Grosir dan Fransisca Budiman GM Plasa Marina di Radio Suara Surabaya, Jumat (3/4/2020).

Kalau bicara ekonomi, kata Direktur Marketing Pakuwon Grup ini, mal lebih baik tutup. Tapi mal menanggung hajat hidup ribuan orang. Tanggung jawab sosialnya lebih besar daripada ekonomi. Dia mencontohkan, karyawan Tunjungan Plaza atau Pakuwon Mall berjumlah sekitar 1.000 orang. Kalau ditambah karyawan tenant bisa sampai 6.000 orang.

“Itulah kenapa kami berprinsip penutupan mal adalah alternatif paling akhir. Apabila itu dikehendaki oleh pemerintah pusat atau kota, pasti kami ikuti. Tapi kami perhatikan, mereka yang bekerja di sektor ini sangat membutuhkan pekerjaan tersebut. Kalau kita tutup, mereka akan dirumahkan, unpaid list. Itulah mengapa kami masih bertahan,” ujarnya.

Setiap bulannya, tagihan listrik satu mal bisa 7 sampai 8 miliar rupiah. Tidak ada diskon dari PLN. Untuk mengakalinya, mal memberlakukan pembatasan jam operasional. Hanya satu shift. Buka pukul 12.00 sampai 20.00 WIB. “Ini sangat membantu penyewa kami untuk melakukan penghematan. Karyawannya giliran masuk. Semua masih bisa tetap kerja meskipun take home pay-nya berkurang. Paling penting saat ini jangan sampai kehilangan pekerjaan,” ucapnya.

Sementara masing-masing tenant juga menerapkan strategi khusus untuk tetap bertahan di tengah situasi sulit ini satu di antaranya dengan diskon dan melayani pesan antar.

Terkait rencana pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bisa saja berdampak pada semakin berkurangnya pengunjung mal di Kota Surabaya, Sutandi tetap mendukung kebijakan itu agar pandemi Covid-19 cepat berakhir. “Kami akan bertahan dengan 3 juta orang penduduk Surabaya. Semua masih butuh makan, kebutuhan pokok, kami masih menyediakan itu. Farmasi, restoran, supermarket,” ujarnya.

Sutandi menegaskan bahwa mal adalah tempat paling aman dan nyaman, bukan sarang Covid-19. Sebab, mal sudah mengambil langkah-langkah pengamanan yang sangat signifikan dan menerapkan Physical Distancing.

Setiap orang yang akan masuk mal sekarang harus antre dengan jarak tertentu, cuci tangan, dan diperiksa suhunya. Mulai dari penggunaan Thermo Gun atau Thermal Image untuk setiap orang yang akan masuk. Di dalam mal juga sepi, tidak ada gerombolan orang di dalam mal. Setiap malam bagian dalam mal didisinfektasi, Pemkot Surabaya juga menyediakan bilik sanitasi di akses masuk mal yang kandungan disinfektannya dipastikan aman untuk manusia.

Karyawan salah satu gerai makanan di Pakuwon Mall diukur suhu tubuh dengan thermal gun dan membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Foto : Instagram Pakuwon Mall

“Kita harus hati-hati dan tidak menganggap remeh Covid-19, tapi jangan sampai membuat kita panik dan takut beraktivitas. Selama kita jaga jarak, memakai perlindungan seperti masker, hand sanitizer, sering cuci tangan. Kita keluar juga aman. Saya setiap hari masih ke kantor, masih ke mal untuk memastikan semua masih berjalan dengan baik, meskipun sepi pengunjung,” kata Sutandi.

Selain itu, semua pekerja di mal sedang digencarkan wajib memakai masker. Pengunjung mal juga disarankan pakai masker. Mengingat Covid-19 ditularkan lewat droplet (percikan ludah atau air liur), memakai masker bisa melindungi diri sendiri dan orang lain.

Para pengelola pusat belanja atau mal berencana mewajibkan pengunjung memakai masker, entah itu surgical mask atau masker kain untuk menghalangi droplet.

Fransisca Budiman GM Plasa Marina mengatakan bahwa mulai besok Plasa Marina menyediakan masker yang bisa dibeli pengunjung–yang datang tidak bermasker–dengan harga pokok. Juga bekerjasama dengan UKM yang berjualan minuman yang membantu menjaga imun tubuh seperti wedang pokak, jahe merah, temulawak, sirih dan kunir putih dengan harga terjangkau. “Kami berusaha pengunjung yang datang ke Plaza Marina nyaman. Plasa Marina ada penurunan pengunjung, tapi masih ada transaksi. Sekarang yang datang, pasti membeli,” kata Fransisca

Sementara, ITC Mega Grosir menyediakan tempat khusus, wastafel, dan membagikan masker untuk sekitar 400 orang ojek online sehari. “Saya melihat mereka masih menerima orderan dan bersemangat,” ujar Jaya Saputra GM ITC Mega Grosir.(iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs