Kamis, 25 April 2024

BPS Catat Inflasi Jatim Bulan November Sebesar 0,35 Persen

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Dadang Hardiwan, Kepala Badan Pusat Statistik Jatim. Foto: Kominfo Jatim

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat pada Nopember 2021, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,35 persen setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi 0,18 persen. Hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,15 pada bulan Oktober 2021 menjadi 106,52 pada bulan Nopember 2021.

Dadang Hardiwan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mengatakan, dari delapan kota IHK di Jawa Timur, semuanya mengalami inflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,65 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,22 persen,” papar Dadang Hardiwan dalam pers rilis secara virtual Rabu (01/12/2021).

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi dan satu yang lain tidak mengalami perubahan.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,76 persen, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,67 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,58 persen.

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, kelompok transportasi sebesar 0,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,22 persen. Selanajuatnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,21 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,09 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Adapun kelompok yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok pendidikan.

Namun apabila dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas yang menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK di Jawa Timur, dapat digambarkan bahwa komoditas telur ayam ras dan minyak goreng menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di seluruh kota IHK di Jawa Timur.

Lalu komoditas emas perhiasan menjadi penyumbang utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Kediri dan Madiun.

Jika dilakukan pengamatan terhadap sepuluh komoditas yang menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di masing-masing kota IHK Jawa Timur, maka dapat digambarkan bahwa komoditas tomat menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Sumenep.

Sementara komoditas daging ayam ras menjadi penghambat utama terjadinya inflasi di hampir seluruh kota IHK di Jawa Timur kecuali di Kediri dan Probolinggo.

Tingkat inflasi tahun kalender November 2021 sebesar 1,75 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 2,22 persen.(dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs