Rabu, 8 Mei 2024
Advertorial

Dirikan Pusat Komunitas, Mirae Asset Ajak Warga Surabaya Berinvestasi di Pasar Modal

Laporan oleh Tim Redaksi
Bagikan

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mendirikan pusat kegiatan komunitas (community center) investasi pasar modal pertama di Surabaya, sehingga dapat mengajak lebih banyak lagi masyarakat Surabaya dan Jawa Timur untuk berinvestasi di pasar modal secara sehat dan berkelanjutan.

Taye Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas, mengatakan jumlah nasabah perusahaan efek tersebut di Surabaya dan Jawa Timur diharapkan dapat meningkat seiring dengan tumbuhnya optimisme terhadap iklim bisnis dan kegiatan ekonomi yang berangsur pulih di tengah perbaikan kondisi Covid-19 nasional. Optimisme pelaku ekonomi itu juga tercermin dari penguatan di pasar saham domestik.

“Mirae Asset Sekuritas menilai jumlah investor ritel tumbuh pesat meskipun di tengah pandemi, dan dengan pertimbangan faktor positif tersebut maka kami meningkatkan kualitas kantor cabang kami di Mayjen Sungkono, Surabaya, yang berarti turut meningkatkan kualitas layanan kami kepada nasabah,” ujar Taye Shim dalam peresmian Kantor Edukasi (Office Education/OE) Surabaya tersebut Kamis (4/11/2021).

Dia menilai keberadaan Office Education Surabaya tersebut dapat lebih meningkatkan beragam layanan edukasi, pendampingan, dan konsultasi investasi kepada investor pasar modal yang potensi pertumbuhannya masih besar di Kota Pahlawan dan di Jawa Timur.

Potensi besar tersebut dinilai dapat terpacu oleh keberhasilan pemerintah kota dan provinsi yang mampu membuat Jawa Timur masuk ke dalam daftar 10 provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbesar se-Indonesia pada kuartal II/2021. Selain itu, Surabaya juga baru mengantongi penghargaan sebagai kota berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-ASEAN (ASEAN Environmentally Sustainable City) pada Oktober 2021.

“Bersama, kita akan membuat kantor cabang baru ini sebagai community center bagi investor di Jawa Timur dan ke depannya dapat menjadi salah satu jantung pasar modalnya Indonesia.”

Sebagai catatan, hingga saat ini Jawa Timur masih menjadi provinsi kedua dengan nilai transaksi saham terbesar dan menempati posisi ketiga jumlah investor saham terbesar secara nasional. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan nilai transaksi saham Jawa Timur mencapai Rp 273,34 triliun sepanjang 2020, tertinggi kedua se-Indonesia.

Jumlah investor pasar saham Jawa Timur ada di posisi ketiga terbesar nasional yaitu dengan 221.329 akun rekening efek atau yang biasa disebut single investor identification (SID) pada periode yang sama.

Taye Shim mengatakan bahwa pembukaan kantor cabang tersebut bertujuan agar dapat membuat komunitas nvestor perusahaan efek tersebut di Surabaya lebih nyaman bersosialisasi dengan sesama investor.

Sosialisasi lebih mungkin dilakukan terutama dengan lokasi baru yang lebih strategis yaitu di Bundaran Satelit, Surabaya Barat, serta memungkinkan lahirnya inisiatif dan dan kegiatan-kegiatan positif di antara komunitas investor.

“Kami harapkan community center ini juga dapat membentuk jaringan dengan perusahaan-perusahaan di sektor industri untuk mendapatkan pendanaan di pasar modal baik dari penerbitan efek utang maupun IPO saham seiring dengan pemulihan dan peningkatan aktivitas perekonomian.”

Keunggulan kantor cabang tersebut adalah fasilitas berupa ruang trading yang dilengkapi smoking area di lounge outdoor, cafe, amphiteater, break-out room yang dilengkapi meja biliar, ruang meeting, dan ruang VVIP. Dengan fasilitas tersebut, Taye Shim berharap iklim investasi yang semain kondusif khususnya sejak pertengahan tahun.

Dalam 4 bulan terakhir atau sejak Juni hingga Rabu (3/11/2021), pemulihan ekonomi nasional disikapi positif oleh masyarakat, tercermin dari penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melonjak hingga 9,47 persen.

Martha Christina dan Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, mengatakan hingga akhir tahun 2021, investor masih memiliki ruang pertumbuhan dengan potensi penguatan IHSG hingga 6.800, meskipun akan mengalami konsolidasi pada bulan ini.

“Secara teknikal, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 6.394 hingga 6.693 pada November, dan diperkirakan akan melemah terbatas dengan target di level 6.570 pada bulan ini.”

Mengantisipasi pelemahan pasar di bulan November, Martha dan Nafan merekomendasikan saham-saham kapitalisasi besar yang dapat menjadi pilihan investor seperti sektor perbankan, industri manufaktur, dan infrastruktur. Prediksi tersebut mengingat dari sisi makroekonomi, kinerja PMI Manufaktur Global selama 16 bulan masih ekspansi di mana per Oktober 2021 tercatat naik menjadi 54,3 dan domestik mencetak rekor tertinggi 57,2.(adv)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
26o
Kurs