Kamis, 25 April 2024

Ekonomi Syariah Indonesia Diperkirakan Terus Tumbuh Positif

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK saat memberikan penjelasan setelah Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jatim 2021, Jumat (26/3/2021). Foto: Denza suarasurabaya.net

Ekonomi syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari perekonomian ekonomi nasional. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan, industri berbasis syariah akan tumbuh pada 2021 ini.

Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK bilang, pada 2019 lalu Produk Domestik Bruto (PDB) secara nasional hanya 5,02 persen. Sementara PDB syariah nasional, menurutnya, tumbuh 5,9 persen.

Dia pun memperkirakan bahwa ekonomi syariah di Indonesia ini akan mengalami tren peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang. Karena menurutnya, industri syariah di dunia merupakan new bisnis.

“Ini merupakan new bisnis. Apalagi semua pemangku kepentingan, termasuk industri, punya semangat besar untuk ini,” ujarnya setelah Sarasehan Industri Jasa Keuangan Jatim 2021, Jumat (26/3/2021).

Menurutnya, industri syariah di dunia saat ini tidak bisa dikaitkan lagi dengan salah satu agama. Muslim, misalnya. Karena menurutnya, halal food di dunia juga dikonsumsi masyarakat non muslim.

Demikian halnya dalam hal fashion. Tidak hanya orang muslim yang memakai produk fashion halal, tapi juga disukai oleh masyarakat dunia secara umum. Karena itulah industri syariah bertumbuh.

Di Indonesia sendiri, pertumbuhan ekonomi syariah juga ditunjukkan dengan pertumbuhan positif di bidang perbankan. Jumlah kredit bank syariah menurutnya tumbuh lebih tinggi dari konvensional.

“Selama pandemi 2020 kemarin, kredit perbankan syariah itu tumbuh lebih tinggi dari konvensional. Kredit perbankan Syariah saat itu tumbuh 14 persen. Otomatis, akan lebih tinggi pada tahun ini,” ujarnya.

Indonesia merupakan negara dengan masyarakat muslim yang sangat besar. Seharusnya industri syariah ini tumbuh sangat pesat. Tapi menurutnya ada satu kendala yang perlu diatasi.

Masih banyak penduduk di Indonesia terkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Menurutnya, mereka ini perlu dibina bersama dengan dorongan yang kuat agar lebih maju.

“Apalagi perkembangan ekonomi kita juga masih didukung konvensional. Makanya kita perlu bikin terobosan bagaimana Indonesia ini jadi pusat masyarakat syariah dunia,” katanya.

Menurutnya, untuk menciptakan masyarakat yang syariah perlu penyiapan ekosistem pelakunya, produknya, juta kualitasnya. Jatim, menurutnya, sudah mulai menciptakan ekosistem berbasis syariah dengan ribuan pesantren yang ada.

“Ironinya kita memang masih kalah dengan negara-negara yang non muslim. Travel syariah kita kalah dengan Thailand, begitu juga halal food kita kalah dengan Singapura. Artinya, Singapura merencanakan ini dengan baik, kita ketinggalan,” katanya.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, ada sebanyak 6.864 pondok pesantren di Jawa Timur yang menjadi modal kekuatan untuk mendorong pengembangan industri syariah.

“Secara spesifik bagaimana konsep halal yang mungkin bisa didiskusikan lebih detail kemudian. Saya pun mendorong UMKM/IKM kita bisa masuk ke Kawasan Industri Halal (KIH) di Sidoarjo,” ujarnya.

Salah satu yang dia harapkan dari KIH di Sidoarjo itu, fasilitas itu bisa menjadi pintu masuk bagi UMKM maupun IKM di Jatim, mendapatkan fasilitas sertifikat halal sehingga bisa bersaing dengan produk dari negara lain.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs