
Tim SAR Gabungan menemukan objek benda diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dalam operasi pencarian korban tenggelam hari ketiga, Sabtu (5/7/2025).
Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas mengatakan, objek diduga kapal itu ditemukan berjarak 1-2 nautical mile ke arah utara dari posisi terakhir kapal atau last known position (LKP).
“Kita ambilkan data yang kita perbesar dari last known position (LKP) sampai ke titik darum itu berjarak antara 1-2 nautical mile pergeseran di mana ini adalah ke arah utara,” jelasnya.
Eko Suyatno menyebut, posisi itu berbeda dari sejumlah korban yang ditemukan terbawa arus ke arah selatan Selat Bali. Hal itu akan menjadi evaluasi bagi Tim SAR untuk menentukan langkah selanjutnya.
“Sementara korban banyak kita ketemukan saat kejadian terbawa arus ke selatan sampai pada pagi hari,” ucapnya.
Kemudian untuk memastikan temuan objek yang memiliki panjang dan lebar mirip kapal tersebut, Tim SAR masih menunggu kedatangan KRI Fanildo 732 dari Koarmada II untuk melakukan verifikasi.
“Semoga malam ini bisa memverifikasi dari data yang kita miliki saat ini. Dari hasil identifikasi data yang kita dapatkan sore hari ini spesifikasi bentuk benda di bawah air panjang dan lebar hampir bersamaan,” ujarnya.
“Untuk itu kami masih perlu menjustifikasi dengan beberapa peralatan lagi baik itu menggunakan ROV ataupun side scan sonar dan sonar yang ada di KRI Fanildo,” sambungnya.
Sementara itu Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya Panglima Koarmada II menjelaskan, KRI Fanildo 732 akan tiba di lokasi Datum Fix untuk melakukan identifikasi sekitar pukul 20.30 WIB.
“KRI Fanildo kita estimasi tiba 20.00 WIB sampai 20.30 WIB di datum, di titik pertama hilangnya kontak,” kata Putu Alit.
KRI Fanildo memiliki teknologi sonar, magnetometer, serta side scan sonar yang akan digunakan untuk memastikan keberadaan kapal di dasar laut.
Jika memungkinkan, maka kendaraan bawah laut Remotely Operated Vehicle (ROV) juga diterjunkan malam ini untuk mendapatkan visual secara jelas.
“Malam ini juga KRI Fanildo akan menggunakan sonarnya untuk mendeteksi langsung. Kemudian di sana juga dibawa magnetometer untuk menguji kekuatan memang kemagnetan yang ada di dasar itu untuk memastikan,” ucapnya.
“Malam ini juga bisa diturunkan ROV untuk bisa memastikan secara visual dengan ROV itu bahwa memang kontak atau objek di bawah permukaan ini yang memang diduga itu adalah kapal motor yang kita cari-cari,” tandasnya.
Sementara itu pada operasi hari ketiga ini Tim SAR gabungan belum menemukan keberadaan korban melalui SRU laut, darat dan udara. Namun sejumlah barang-barang diduga milik korban sudah ditemukan dan masih diidentifikasi lagi. (wld/saf/faz)