Rabu, 24 April 2024

Garuda Akan Fokus Layani Penerbangan Domestik

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Pesawat Garuda Indonesia jenis Bombardier-CRJ-1000. Foto: Istimewa/ Garuda Indonesia Airlines

Erick Thohir menteri BUMN mengatakan Garududa Indonesia akan fokus pada bisnis penerbangan domestik dalam negeri dengan melayani perjalanan masyarakat antar pulau di Tanah Air.

Melansir Antara, Kamis (3/6/2021), langkah ini merupakan upaya untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari masalah finansial akibat utang dan kerugian yang dialami perseroan.

Dia juga mengatakan akan melakukan negosiasi keras terhadap lessor-lessor atau pemberi sewa ke Garuda Indonesia yang sudah masuk dan bekerja sama dalam kasus yang terbukti koruptif.

Menurutnya, sejak awal Kementerian BUMN meyakini salah satu masalah terbesar di Garuda Indonesia ialah mengenai lessor. Di Garuda, ada 36 lessor yang memang harus dipetakan ulang, mana saja lessor yang sudah masuk kategori dan bekerja sama di kasus yang sudah dibuktikan koruptif.

“Ini yang pasti kita bakal standstill, bahkan negosiasi keras dengan mereka,” ujar Erick Thohir dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta.

Namun ia juga mengakui bahwa ada lessor yang tidak ikut atau terlibat kasus yang terbukti koruptif.

“Tetapi pada hari ini kemahalan mengingat kondisi sekarang, itu yang kita juga harus lakukan negosiasi ulang. Beban terberat saya rasa itu,” katanya.

Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan akan mempertahankan ribuan karyawan Garuda Indonesia agar tetap berada di perusahaan maskapai pelat merah tersebut.

Garuda Indonesia tercatat memiliki utang 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp 70 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar Rp1 triliun setiap bulan karena terus menunda pembayaran kepada pemasok.

Perusahaan memiliki arus kas negatif dan utang minus Rp 41 triliun. Tumpukan utang tersebut disebabkan pendapatan perusahaan yang tidak bisa menutupi pengeluaran operasional.

Berdasarkan pendapatan Mei 2021 Garuda Indonesia hanya memperoleh sekitar 56 juta dolar AS dan pada saat bersamaan masih harus membayar sewa pesawat 56 juta dolar AS, perawatan pesawat 20 juta dolar AS, bahan bakar avtur 20 juta dolar AS, dan gaji pegawai 20 juta dolar AS.(ant/frh/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs