Sabtu, 20 April 2024

Mudik Dilarang, Pengusaha Mal Berharap Lonjakan Pengunjung

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Adanya larangan mudik, pengusaha mal berharap lonjakan pengunjung, dan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu badan, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan jumlah pengunjung, Kamis (15/4/2021) Ilustrasi. Tunjungan Plaza.

Pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan larangan mudik lebaran yang dimulai dari tanggal 6-17 Mei 2021. Tujuannya untuk menghindari peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air. Sutandi Purnomosidi Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur meyambut positip kebijakan ini.

“Yang jelas kami menyambut baik kebijakan larangan mudik tahun ini, karena kami memang tidak mau terjadi peningkatan kasus Covid-19,” jelas Sutandi ketika dihubungi suarasurabaya.net.

Sutandi seraya mengingatkan tentang kasus Covid-19 yang melonjak tiga kali lipat di bulan November hingga Januari 2021. “Penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Jatim dalam kurun waktu tiga bulan karena mobilitas orang ketika libur akhir tahun 2020. Akibatnya ada perpanjangan PPKM, dan kami tidak ingin terulang kembali,” jelasnya.

Sutandi mengatakan adanya larangan mudik bisa menjadi angin segar bagi pelaku usaha yang bergerak di bisnis pusat perbelanjaan apalagi jika perputaran traffic pengunjung mal meningkat. “Biasanya orang membawa uang ke kampung halaman, sekarang tetap di Surabaya saja, demikian juga kota lain, uangnya enggak kemana-mana,” katanya.

Ia lalu membandingkan dua bulan lalu, traffic pengunjung mengalami penurunan tajam. “Di bulan Januari dua minggu pertama pengunjung kami di bawah 50 persen. Mulai bulan Februari sudah berangsur –angsur normal antara 70-80 persen. Tahun ini kami harapkan paling tidak mengembalikan sebagian dari omzet tahun 2019,” ungkapnya.

Meski begitu, Sutandi mengakui para momentum ramadan tahun ini lebih baik dari tahun lalu karena pusat perbelanjaan boleh dibuka dengan kapasitas 50 persen. “Saat ini sudah recovery mencapai 80 persen, harapan kami bisa kembali seperti tahun 2019, sebelum pandemi, kalau Sabtu- Minggu pengunjung bisa mencapai 80 ribu pengunjung,” harapnya.

Menghadapi lonjakan pengunjung di waktu libur hari besar, Sutandi menyatakan pengelola mal sudah siap mengantisipasi, dan tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu badan, penyediaan hand sanitizer, dan pembatasan jumlah pengunjung.

Sutandi optimis perekonomian akan berangsur-angsur normal. Apalagi, saat ini Pemkot Surabaya sudah melaksanakan vaksinasi untuk semua tenant, SPG, security di Pakuwon Group. Menurutnya, ketika petugas pelayan publik sudah menerima vaksin, tentunya masyarakat bakal lebih yakin untuk datang ke pusat-pusat perbelanjaan. Hal ini secara otomatis akan berimbas pada pergerakan ekonomi di Surabaya.

Orang untuk ke mal merasa lebih nyaman dan yakin karena petugasnya sudah divaksin semua. Kalau sudah yakin, pergerakan ekonomi juga jalan, dan semoga semua bisa normal kembali” harapnya. (man/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
30o
Kurs