Jumat, 29 Maret 2024

Alvin Lie: Maskapai Naikkan Harga Tiket untuk Bertahan Hidup

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi pesawat. Foto: Pixabay

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengizinkan maskapai penerbangan  untuk melakukan penyesuaian biaya (fuel surcharge) pada angkutan udara dalam negeri, menyusul kenaikan harga minyak dan avtur dunia.

Alvin Lie Ketua Asosiasi Pengguna Jasa Penerbangan mengatakan, atas kebijakan ini, ia memprediksi kalau harga tiket pesawat akan naik signifikan karena pergerakan harga minyak dunia.

“Saya perhatikan sejak awal tahun avtur sudah naik lebih dari 50 persen. Padahal kontribusi harga avtur pada operasional penerbangan 30 persen, kalau harganya naik 50 persen kontribusinya 30 persen biaya operasi naik 15-an persen. Sedangkan dalam peraturan menteri, batas atas dan batas bawah harga tiket nasional mencantumkan apabila biaya operasi maskapai penerbangan naik lebih dari 10 persen secara berkelanjutan maka dapat diberikan izin untuk mengenakan fuel surcharge,” kata Alvin saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (23/4/2022). 

“Ini untuk membantu maskapai penerbangan supaya tidak rugi. Maskapai penerbangan kita sudah dua tahun tepar (terkapar). Tidak bisa bertahan hidup dengan avtur yang segitu,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, yang dilakukan pemerintah sekarang, menurut Alvin, adalah menjaga agar maskapai tidak melanggar batas atas harga tiket. Meskipun dengan menerapkan batas atas, beberapa jenis pesawat masih mencatat kerugian.

“Pesawat baling-baling seperti ATR yang melayani penerbangan ke daerah-daerah biaya output-nya lebih mahal 30 persen. Pesawat ATR karena jumlah penumpangnya sedikit cost per seat dan per kilometernya 30 persen lebih mahal. Bahkan ada sebagian rute yang ditutup. Ini dilema kalau tidak diberi fuel surcharge,” terangnya.

Denagn margin keuntungan yang tipis ini, kata Alvin, kalau maskapai bisa mencapai laba sebelum pajak sebesar 4 persen itu sudah luar biasa sehat karena umumnya laba maskapai di Indonesia sekitar dua persen.

“Jadi kalau dihajar harga avtur seperti ini gak kuat,” ujarnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga tiket pesawat ini sejatinya tidak dikehendaki maskapai manapun. Ada kekhawatiran jumlah penumpang mereka menyusut.

“Tapi mereka juga tidak ada pilihan. Ini kondisi yang harus dilakukan agar bisa bertahan hidup,” pungkas Alvin.(dfn/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs