Kamis, 2 Mei 2024

Lemhanas Sebut Bonus Demografi Dapat Menguatkan Ekonomi Indonesia

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Andi Widjajanto Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, saat berada di Universitas Surabaya (Ubaya), pada Kamis (1/12/2022). Foto: Risky suarasurabaya.net

Andi Widjajanto Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara yang memiliki bonus demografi.

“Tidak banyak negara yang akan menikmati atau memiliki bonus demografi dalam 20 tahun ke depan, Indonesia diprediksi pada tahun 2028, 2030, akan ada bonus demokrasi,” ucapnya saat berada di Universitas Surabaya (Ubaya) pada Kamis (1/12/2022).

Dengan adanya bonus demografi tersebut, ia menyatakan bahwa keadaan itu berpotensi untuk menguatkan perekonomian Indonesia.

“Kita munculkan optimisme bahwa Indonesia bergerak di arah yang benar, terutama untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia untuk tahun 2045, tahun 2050,” ucapnya.

Andi Widjajanto Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, saat mengisi stadium general di Universitas Surabaya (Ubaya), Kamis (1/12/2022). Foto: Risky suarasurabaya.net

Ia juga mengatakan, bahwa generasi yang akan menjadi tumpuan untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut adalah generasi Y, Z, dan Alfa.

Oleh karena itu, ia mengajak generasi-generasi muda untuk memanfaatkan bonus demografi beberapa tahun ke depan.

Andi menjelaskan, ada empat transformasi yang dapat menjadi fokus ke depan Indonesia untuk menghadapi keadaan tersebut.

Pertama, transformasi digital, menurutnya kekuatan perkembangan teknologi harus menjadi perhatian untuk meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia.

Kedua, ekonomi hijau. Dengan konsep itu, ia mengatakan bahwa Indonesia akan memiliki kekuatan di sektor ketahanan pangan.

Ketiga, ekonomi biru, yakni untuk memanfaatkan kekayaan laut dengan menghasilkan bahan-bahan pangan baru.

“Keempat, pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai harapan baru di Indonesia yang bisa membuat nanti perpaduan antara bonus demografi dengan transformasi, untuk membuat Indonesia makin cepat melompat ke depan,” ucapnya.

Meskipun begitu, ia menyatakan bahwa Indonesia harus tetap waspada dengan kondisi dunia saat ini, karna menurutnya ada kemungkinan terjadi resesi global.

“Sehingga bersama-sama kita bisa meningkatkan kolaborasi yang dibutuhkan untuk memastikan Indonesia tidak ikut masuk pada resesi di tahun 2023,” pungkasnya.(ris/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs