Kamis, 25 April 2024

Minyak Turun Karena Kekhawatiran Resesi Akibat Pemulihan Lambat Impor China

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Anjungan Minyak. Foto : Energyfuse.org

Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Senin (8/8/2022), melayang di dekat posisi terendah multi-bulan, karena kekhawatiran resesi merusak prospek permintaan. Selain itu, data menunjukkan pemulihan yang lambat dalam impor minyak mentah China bulan lalu yang mempengaruhi penurunan tersebut.

Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 74 sen atau 0,8 persen, diperdagangkan di 94,18 dolar AS per barel pada pukul 00.39 GMT. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS, merosot 67 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 88,34 dolar AS per barel, memperpanjang kerugian setelah penurunan 9,7 persen minggu lalu.

Seperti dikutip Antara dari Reuters, data bea cukai menunjukan bahwa China sebagai importir minyak mentah utama dunia, telah mengimpor 8,79 juta barel per hari (bph) minyak mentah pada Juli. Meski naik dari level terendah empat tahun pada Juni, tetapi masih 9,5 persen lebih rendah dari tahun lalu.

Pabrik penyulingan China menurunkan stok di tengah harga minyak mentah yang tinggi dan margin domestik yang lemah, bahkan ketika ekspor negara itu secara keseluruhan mendapatkan momentum.

Hal tersebut mencerminkan permintaan bensin AS yang lebih rendah. Selain itu, strategi nol-Covid China yang mendorong pemulihan lebih jauh, membuat ANZ merevisi perkiraan permintaan minyak untuk 2022 dan 2023, masing-masing sebesar 300.000 dan 500.000 barel per hari.

Permintaan minyak untuk 2022 sekarang diperkirakan naik 1,8 juta barel per hari dari tahun ke tahun dan menetap di 99,7 juta barel per hari, sedikit di bawah level tertinggi sebelum pandemi.

Adapula ekspor minyak mentah dan produk minyak Rusia terus mengalir meskipun ada embargo dari Uni Eropa yang akan berlaku pada 5 Desember mendatang.

Di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan energi memangkas jumlah rig minyak paling banyak minggu lalu sejak September, penurunan pertama dalam 10 minggu terakhir.

Sektor energi bersih AS menerima dorongan setelah Senat pada Minggu (7/8/2022) meloloskan rancangan undang-undang senilai 430 miliar dolar AR, yang dimaksudkan untuk memerangi perubahan iklim, di antara masalah lainnya. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs