Jumat, 29 Maret 2024

Rupiah Melemah di Tengah Kekhawatiran Resesi Ekonomi

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah di tengah kekhawatiran resesi ekonomi global.

Rupiah melemah 14 poin (0,09 persen) ke posisi Rp15.612 per dolar AS pada pagi ini, daripada saat penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.598 per dolar AS.

“Rupiah terlihat masih dalam fase konsolidasi di kisaran Rp15.560-Rp15.620. Kekhawatiran pasar terhadap isu perlambatan ekonomi atau resesi karena lingkungan suku bunga tinggi bisa jadi memberikan tekanan ke nilai tukar rupiah,” kata Ariston Tjendra pengamat pasar uang saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Jerome Powell Ketua The Federal Reserve  mengatakan, bank sentral ada kemungkinan menaikkan suku bunga hingga tahun depan.

Dia mengatakan, The Fed belum selesai menaikkan suku bunga dan masih menetapkan standar yang tinggi untuk penurunan suku bunga.

The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps) pada tengah pekan lalu, lebih rendah dari empat pertemuan sebelumnya yang menaikkan 75 bps.

The Fed memperkirakan suku bunga akan naik lagi sebesar 75 bps hingga akhir 2023.

“Tapi, di sisi lain, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan BI untuk mengimbangi The Fed bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston.

Pada November lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan suku bunga acuan naik sebesar 50 bps dari 4,75 persen menjadi 5,25 persen.

Selain bunga acuan, bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5 persen dan 6 persen.

Bank sentral menyatakan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah lanjutan front loadedpre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang masih tinggi.

Keputusan itu juga untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke sasaran 2-4 persen lebih awal, yaitu paruh pertama tahun 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi kurs rupiah.

Rupiah menguat 21 poin (0,13 persen) ke posisi Rp15.598 per dolar AS pada Jumat (16/12/2022), daripada saat penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.619 per dolar AS.(ant/tik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
27o
Kurs