Kamis, 28 Maret 2024

Sektor Keuangan Indonesia Masih Rentan Terhadap Risiko Global, Ini yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi peti kemas yang akan diekspor. Foto: Kemenkeu

Bank Dunia menilai sektor keuangan Indonesia saat ini masih rentan terhadap risiko global, relatif kecil, dan mahal, sehingga menjadi kekurangan struktural yang menghambat pembangunan sektor tersebut.

“Namun sektor keuangan Indonesia telah menunjukkan fundamental makro keuangan yang solid selama masa pandemi Covid-19,” ujar Satu Kahkonen Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste dalam acara Peluncuran Laporan Indonesia Economic Prospects June 2022 yang dilaporkan Antara, Rabu (22/6/2022).

Dengan demikian, ia menuturkan pembuat kebijakan atau dalam hal ini pemerintah memiliki tiga peluang untuk mengatasi risiko dan kendala yang ada dalam sektor keuangan di tanah air.

Peluang pertama adalah meningkatkan permintaan dan penawaran sektor keuangan yang membutuhkan perluasan sumber pendanaan dengan menumbuhkan basis investor institusional dan memastikan akses ke layanan keuangan digital.

Hal tersebut, kata Satu, pada gilirannya akan memungkinkan peminjaman dan penggunaan jasa keuangan, serta akan memfasilitasi pengembangan instrumen keuangan hijau baru untuk mendukung transisi rendah karbon.

Selanjutnya peluang kedua yang dimiliki otoritas adalah meningkatkan alokasi sumber daya melalui sektor keuangan.

“Layanan keuangan digital yang luas, promosi persaingan di sektor perbankan, dan pembentukan infrastruktur keuangan yang sehat, menjadi kunci yang dapat membantu menyalurkan tabungan ke dalam investasi yang paling produktif dengan cara yang lebih murah, cepat, aman, dan transparan,” ungkapnya.

Ia melanjutkan peluang ketiga yang dimiliki para pembuat kebijakan di Indonesia adalah memperkuat kapasitas sektor keuangan untuk menahan guncangan finansial dan nonfinansial.

Langkah tersebut penting bagi sektor keuangan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien, menilai dan mengelola risiko, serta mendukung sektor riil yang merupakan tugas sektor keuangan.

Kekuatan regulasi keuangan termasuk pengawasan terintegrasi dan perlindungan hukum pengawas, serta kerangka kesiapsiagaan dan resolusi krisis penting untuk memastikan stabilitas sektor keuangan di Indonesia.

Lebih lanjut, Satu mengatakan guncangan terkait iklim yang sangat rentan terjadi di Indonesia juga dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas sektor keuangan dan memerlukan manajemen risiko yang memadai.

Untuk mengoperasionalkan ketiga peluang tersebut, reformasi perlu difokuskan pada peningkatan kedalaman, peningkatan efisiensi, dan penguatan ketahanan sistem keuangan.

“Dalam perekonomian modern, sektor keuangan dianggap sebagai tulang punggung perluasan kegiatan ekonomi. Jika tidak segera diatasi, maka akan menyeret pertumbuhan ekonomi,” tegas Satu.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
27o
Kurs