Sabtu, 20 April 2024

Sektor Transportasi Naik 21,27 Persen, Menhub Minta Pemangku Kepentingan Jaga kinerja Positif

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan. Foto: Antara

Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga momentum kinerja positif yang berhasil diraih sektor transportasi pada tahun 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan pergudangan berhasil tumbuh 21,27 persen pada triwulan II tahun 2022. Pada triwulan I tahun 2022 juga mengalami pertumbuhan positif mencapai 15,79 persen.

“Hasil tersebut bisa menjadi indikator pemulihan sektor transportasi yang kita upayakan. Momentum ini harus kita jaga agar triwulan ketiga dan keempat tahun 2022 trennya terus meningkat,” kata Budi Karya, seperti yang dikutip Antara, Senin (8/8/2022).

Pada awal tahun 2022, Budi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong percepatan pemulihan sektor transportasi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Sejumlah strategi tersebut diantaranya, mengoptimalkan penerapan pendanaan kreatif non APBN melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur transportasi, mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui Badan Layanan Umum (BLU) sebagai salah satu sumber pendanaan alternatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur.

Selain itu, mendorong keterlibatan peran swasta dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, dan melakukan transformasi struktural dan digitalisasi dalam upaya meningkatkan layanan transportasi.

“Adanya pelonggaran kebijakan syarat perjalanan serta penanganan manajemen rekayasa lalu lintas pada masa mudik Lebaran tahun ini juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan positif sektor transportasi pada triwulan kedua tahun ini,” ucap Budi.

Budi mengungkapkan, pihaknya akan terus meningkatkan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, yakni Kementerian/Lembaga, BUMN, swasta, akademisi, media dan masyarakat.

Untuk mengatasi tantangan yang ada di sektor transportasi, seperti keterbatasan fiskal APBN, meningkatnya kebutuhan pendanaan infrastruktur transportasi, belum optimalnya pelayanan transportasi yang terintegrasi, kurangnya tingkat kesadaran akan keselamatan transportasi, hingga pengembangan transportasi berkelanjutan yang ramah lingkungan guna menghadapi isu pemanasan global dan perubahan iklim. (ant/des/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
30o
Kurs