Senin, 29 April 2024

Harga Emas Melonjak di Awal Juli Dipicu Lemahnya Dolar AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi emas batangan. Foto: Unsplash

Harga emas mengalami kenaikan tajam pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu 1 Juli 2023 pagi WIB), setelah mengalami kerugian selama tiga sesi sebelumnya.

Kerugian itu sebelumnya dipicu pelemahan dolar AS, setelah keraguan tentang potensi agresivitas Federal Reserve (The Fed) dalam memerangi inflasi meningkat.

Melansir Antara, kontrak emas teraktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange melonjak sebesar 11,50 dolar AS atau 0,60 persen, ditutup pada 1.929,40 dolar AS per ounce.

Harga emas sempat mencapai level tertinggi sesi di 1.930,80 dolar AS dan terendah di 1.908,10 dolar AS, di atas terendah tiga bulan sebelumnya di 1.900,60 dolar AS yang tercapai sehari sebelumnya.

Meskipun harga emas berjangka mengalami penurunan sebesar 20 sen dalam sepekan ini, namun mengalami penurunan sebesar 2,7 persen untuk bulan Juni dan 2,9 persen untuk kuartal kedua tahun ini.

Ini merupakan kerugian kuartalan pertama sejak kuartal ketiga tahun lalu. Namun, secara keseluruhan untuk paruh pertama tahun ini, harga emas mengalami kenaikan sebesar 4,7 persen.

Selain itu, harga emas berjangka, pada Kamis (29/6/2023) turun sebesar 4,30 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.917,90 dolar AS, pada Rabu (28/6/2023) turun sebesar 1,60 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.922,20 dolar AS, dan pada Selasa (27/6/2023) turun sebesar 10 dolar AS atau 0,52 persen menjadi 1.923,80 dolar AS.

Kemudian, Indeks dolar mengalami pelemahan pada Jumat (30/6/2023) kemarin, menyusul kenaikan dua hari berturut-turut, setelah data ekonomi menunjukkan perlambatan dalam belanja konsumen.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS (PCE), yang merupakan ukuran inflasi yang disukai oleh The Fed, naik 0,3 persen pada Mei, menunjukkan tekanan inflasi yang sedikit berkurang.

Chicago Business Barometer naik 1,1 poin menjadi 41,5 pada Juni, sebagian besar disebabkan oleh kontraksi yang tidak terlalu mencolok dalam produksi. Barometer tersebut tetap berada di bawah 50, yang menandakan kontraksi aktivitas bisnis selama sepuluh bulan berturut-turut pada bulan Juni.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,4 pada Juni, naik dari 59,2 bulan sebelumnya dan di atas 50,0 pada Juni tahun lalu.

MarketWatch dalam komentar yang diterbitkan segera setelah laporan PCE dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan menyatakan meskipun gambaran inflasi melambat, tapi masih terlalu tinggi untuk The Fed.

“Para pejabat senior The Fed mengkhawatirkan bahwa kenaikan biaya tenaga kerja dan kenaikan harga di sektor utama seperti perumahan dapat menjaga inflasi tetap tinggi dalam beberapa tahun ke depan,” kata MarketWatch.

Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan. Harga perak untuk pengiriman September naik sebesar 22,20 sen atau 0,97 persen, ditutup pada 23,02 dolar AS per ounce. Harga platinum untuk pengiriman Oktober naik sebesar 6,40 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 913,20 dolar AS per ounce. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs