Minggu, 5 Mei 2024

Kemendag: Devisa Hasil Ekspor Berperan Wujudkan Indonesia Maju 2045

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tangkapan layar - Kasan, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) , saat acara Gambir Trade Talk #10 yang dipantau dari akun YouTube Badan Kebijakan Perdagangan, Rabu (21/6/2023). Foto : Antara

Kasan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, devisa hasil ekspor berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju pada tahun 2045.

“Sebenarnya peran devisa dari hasil ekspor dalam pertumbuhan ekonomi itu kami yakin itu akan menjadi salah satu sektor penggeraknya menuju cita-cita Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045, tepat 100 tahun merdeka,” kata Kasan dalam acara Gambir Trade Talk #10 bertajuk “Memanfaatkan Devisa Hasil Ekspor Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi Nasional” ujarnya dilansir Antara, Rabu (21/6/2023).

Dia melanjutkan, untuk menjadi negara maju, salah satu indikatornya adalah pendapatan per kapita.

“Cita-cita Indonesia kan ingin jadi negara maju. Nah, untuk menjadi negara maju itu pasti salah satu indikatornya adalah di bidang ekonomi, yaitu pendapatan per kapita,” ungkapnya.

Menurut Kasan, pendapatan per kapita Indonesia yang harus dicapai minimal 23 ribu Dollar AS. Sekarang, pendapatan per kapita Indonesia baru sekitar empat ribu Dollar AS.

“Pendapatan per kapita setahu saya, koreksi kalau saya salah, dari rancangan yang disusun teman-teman di Bappenas tentu di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu pendapatan per kapita minimal yang harus dicapai setahu saya 23.000 dolar AS, dari sekarang posisi sekitar 4.000 dolar AS berarti kan harus berapa itu 6 kali lipat,” tuturnya.

Dia pun mengungkapkan devisa hasil ekspor hingga Mei 2023 masih surplus di angka 16 miliar Dollar AS.

“Fakta dan data yang ada saat ini kami melihat devisa hasil ekspor sampai Mei 2023 masih surplus, selisih angkanya sekitar 16 miliar Dollar AS,” paparnya.

Berkaca pada sejarah ekonomi negara-negara maju, dibutuhkan lebih dari 100 tahun setelah merdeka untuk menjadi negara maju.

“Kalau berkaca dari berbagai negara maju yang ada 100 tahun merdeka, apakah juga sudah menjadi negara maju? Setahu saya dalam sejarahnya ekonomi negara-negara maju rasanya lebih itu, lebih dari 100 tahun. Cuma kan perkembangan yang terjadi saat itu dengan sekarang agak sedikit berbeda, jadi kecepatannya yang mungkin agak berbeda,” tandasnya.(ant/dvn/rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs