Sabtu, 27 April 2024

Kemenko Marves Sebut Indonesia dalam Posisi Strategis untuk Bangun Rantai Pasok EV Global

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Rachmat Kaimuddin Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves (kedua kiri) menyampaikan peran Indonesia dalam rantai pasok EV global di sesi diskusi di Paviliun Indonesia di COP28 Dubai, UEA, Jumat (1/12/2023). Foto: Antara/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves (kedua kiri) menyampaikan peran Indonesia dalam rantai pasok EV global di sesi diskusi di Paviliun Indonesia di COP28 Dubai, UEA, Jumat (1/12/2023). Foto: Antara/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyoroti peran Indonesia yang saat ini tengah membangun rantai pasok kendaraan listrik (EV) global di ajang COP28 di Dubai, UEA.

Rachmat Kaimuddin Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves mengatakan, Indonesia berada pada posisi yang strategis untuk membangun rantai pasokan kendaraan listrik (EV) global yang tangguh. Seiring dengan tren global dekarbonisasi industri transportasi untuk memenuhi komitmen net zero.

“Dengan sumber daya nikel yang melimpah, Indonesia mempunyai kekuatan untuk mendorong pasokan kendaraan listrik global dan membentuk masa depan yang lebih ramah lingkungan, namun pada saat yang sama Indonesia harus memanfaatkan peluang besar ini untuk mengalihkan industri otomotif bermesin pembakaran ke listrik,” katanya dilansir Antara, Sabtu (2/12/2023).

Seiring dengan melonjaknya permintaan global kendaraan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mendorong adopsi kendaraan listrik di pasar domestik, serta menarik lebih banyak investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik di Indonesia. Indonesia menargetkan ada 2 juta unit mobil penumpang kendaraan listrik dan 13 juta sepeda listrik yang mengaspal pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut, tambah Rachmad, pemerintah telah meluncurkan insentif fiskal dan non-fiskal bagi konsumen dan produsen. Salah satu bentuk insentif adalah potongan harga sebesar Rp7 juta (setara 450 dolar AS) bagi seluruh masyarakat Indonesia yang ingin membeli sepeda listrik baru yang memenuhi 40 persen komponen lokal.

Dia juga mengisyaratkan adanya insentif baru dari pemerintah untuk menarik lebih banyak produsen kendaraan listrik internasional membuka pabrik di Indonesia.

Adapun saat ini pemerintah sedang berupaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan ramah lingkungan di Asia Tenggara, serta memasok pasar domestik dengan lebih banyak pilihan kendaraan EV.

“Kita perlu menciptakan permintaan dan infrastruktur yang baik. Kami tahu saat ini tidak ada cukup pilihan (bagi konsumen),” ujarnya.

Lebih lanjut Rachmat menyampaikan hal tersebut dalam sesi diskusi di Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, yang mendalami berbagai peluang kendaraan listrik bagi para pelaku bisnis internasional dan pemangku kepentingan di Indonesia, yang merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara. (ant/feb/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs