Senin, 29 April 2024

Pemerintah Bahas Awal Pembangunan LRT di Bali

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan saat diwawancara mengenai rencana groundbreaking proyek LRT di Badung, Bali, Minggu (17/12/2023). Foto: Antara

Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub) mengatakan, awal pembangunan kereta cepat Light Rail Transit (LRT) di Bali masih dalam pembahasan.

Hal ini disampaikan Menhub ketika disinggung soal rencana pemerintah pusat yang ingin peletakan batu pertama dilakukan awal 2024.

Groundbreaking (pembangunan LRT–red) masih dalam pembahasan,” kata Menhub, usai melihat langsung kondisi lokasi pembangunan LRT dan rapat dengan jajaran Pemprov Bali di Kabupaten Badung, Minggu (17/12/2023).

Melansir Antara, dari pembahasan itu, Menhub menyadari ada dua hal yang krusial sehingga LRT memang harus segera ditindaklanjuti. Pertama, Bali yang merupakan pameran atau wajah pariwisata taraf internasional milik Indonesia, dan kedua yakni kemacetan yang tak tertangani.

“Memang terjadi kemacetan yang kronis yang bisa menjadi bumerang apabila tidak kita tangani, oleh karenanya sama dengan Jakarta kita akan membuat format bahwa penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK)-nya pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan mendukung dari segi teknis sebagai minoritas,” ujar Budi Karya.

Menhub mengatakan, nantinya Pemprov Bali akan memegang saham mayoritas dengan besaran 51 persen, sementara pemerintah pusat 49 persen.

“Jadi pemda sudah bersedia mendanai capital expenditure (capex) maupun operasional expenditure (opex) sebagai penyangga,” ujarnya.

Budi Karya membocorkan, sudah ada negara yang setuju menggarap tahap pertama LRT ini. Namun, rencananya akan dikombinasikan dengan perusahaan swasta, sehingga kehadirannya di Bali ini untuk melihat kondisi riil dan awal pembangunan LRT segera terlaksana.

Sementara Sang Made Mahendra Pj Gubernur Bali mengaku senang atas rencana pembangunan tersebut. Pemprov Bali, kata dia, menilai ini sebagai bentuk perhatian pemerintah pusat yang peduli dengan kondisi kemacetan Bali yang berimbas juga pada pariwisatanya.

“Bali sangat membutuhkan transportasi pariwisata yang modern, karena memang kita rasakan saat ini pada jam-jam tertentu kemacetannya luar biasa terutama bandara ke wilayah Kuta sampai Canggu. Terima kasih perhatiannya kepada Bali untuk kemajuan pariwisata,” ujarnya. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs