Sabtu, 2 November 2024

Rupiah Jatuh Seiring dengan Menurunnya Ekspektasi Pemotongan Fed Funds Rate

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Lembaran mata uang Rupiah dan Dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa (29/10/2024), ditutup tergelincir seiring dengan menurunnya ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR) yang agresif.

Pada akhir perdagangan Selasa, kurs rupiah merosot 47 poin atau 0,30 persen menjadi Rp15.771 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.724 per dolar AS.

“Beberapa data AS mencatat angka yang lebih tinggi dari perkiraan, sehingga ekspektasi terhadap ekonomi yang robust meningkat. Hal ini kemudian menekan ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan yang agresif oleh The Fed pada tahun 2025,” ucap Josua Pardede Kepala Ekonom Bank Permata dikutip melalui Antara, Selasa (29/10/2024).

Berdasarkan data FedWatchTool, ekspektasi penurunan suku bunga tahun depan hanya 75 basis poin (bps), di bawah prospek The Fed sebesar 100 bps saat pertemuan September 2024.

Josua menuturkan rupiah terdepresiasi signifikan sejalan dengan data AS yang solid dan meningkatnya ketidakpastian kondisi politik di Jepang.

Ketidakpastian ekonomi di Jepang disebabkan oleh hasil Pemilu Jepang pada 27 Oktober 2024, di mana partai pemerintah saat ini tidak mendapatkan suara mayoritas di Parlemen Jepang.

“Hasil pemilu di Jepang menunjukkan bahwa fraksi pemerintah saat ini kehilangan mayoritas di parlemen, meningkatkan ketidakpastian mengenai bagaimana pemerintah akan dibentuk,” ujarnya.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp15.760 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.729 per dolar AS. (ant/nis/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 2 November 2024
31o
Kurs