Ahmad Rizal Ramdhani Direktur Utama Perum Bulog mendorong pedagang pasar rakyat memanfaatkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam transaksi jual-beli pangan.
Langkah ini dinilai efektif untuk mempermudah transaksi tanpa menimbulkan kendala kekurangan uang kembalian tunai.
Ditemui usai peninjauan harga pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta pada Senin (29/12/2025), Rizal menegaskan penggunaan layanan QRIS dinilai lebih efektif dan efisien, terutama dalam menjaga harga jual Minyakita agar sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter.
“Kita mendorong ke teman-teman pedagang pengecer gunakan QRIS, itu lebih efektif dan lebih efisien (untuk transaksi jual beli),” kata Rizal dilansir dari Antara.
Ia menekankan hal itu menyusul adanya temuan pelanggaran harga Minyakita saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wonokromo, Surabaya bersama Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Selain itu, Rizal mengaku dirinya bersama Satgas Pangan dan Bapanas juga sempat menemukan adanya Minyakita yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp15.7000 per liter di Pasar Rawamangun, Jakarta.
Dari hasil peninjauan tersebut, pedagang yang berdalih menjual Minyakita dengan harga Rp16.000 per liter lantaran susah mencari uang kembali.
Atas hal tersebut, Rizal mendorong agar pedagang menggunakan pembayaran digital QRIS, dengan begitu pedagang tidak akan mengalami kesulitan dalam memberikan pengembalian uang tunai.
Ia mengingatkan pedagang agar tetap menjaga kelancaran dan kenyamanan transaksi, terutama ketika menghadapi keterbatasan uang kembali dalam nominal kecil, seperti Rp300.
Sebagai solusi, pedagang dapat memberikan kecap atau jenis pangan lainnya dengan nilai setara sebagai pengganti kembali sehingga keseimbangan transaksi tetap terjaga dan pembeli tidak dirugikan. (ant/saf/ipg)






