Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Ditutup Menguat Tipis pada Hari Terakhir Perdagangan 2025

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Saham naik. Foto: suarasurabaya.net

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/12/2025) sore atau bertepatan dengan hari terakhir perdagangan Bursa Tahun 2025, ditutup menguat.

IHSG ditutup menguat 2,68 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.646,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 5,47 poin atau 0,64 persen ke posisi 846,57.

“Penguatan IHSG di akhir 2025 didorong oleh sentimen tren pemangkasan suku bunga global dan domestik, sehingga meningkatkan risk apetite investor untuk mulai masuk ke emerging market,” ujar Reydi Octa analis pasar modal Indonesia dilansir dari Antara.

Selain itu, menurut Reydi, kinerja perusahaan tercatat (emiten) yang relatif solid, terutama untuk saham big cap, menopang IHSG.

“Window dressing juga meningkatkan transaksi di akhir tahun,” ujar Reydi.

Pada tahun 2026, Reydi mengatakan arah suku bunga menjadi perhatian investor, isu geopolitik, serta pertumbuhan ekonomi global dan domestik.

Selain itu, kinerja emiten big cap, dan inflow asing yang masif (sejak kepemilikan investor asing menjadi minoritas di IHSG) akan menjadi penentu arah IHSG.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG bergerak ke zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang naik sebesar 2,30 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor industri yang naik masing-masing sebesar 2,12 persen dan 0,71 persen.

Sedangkan, empat sektor melemah yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 1,81 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor teknologi yang masing- masing turun 0,84 persen dan 0,47 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu PPRE, RMKO, ADMG, RMKE dan NTBK, Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni UNIQ, OPMS, LRNA, BACA dan ADRO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.607.631 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 39,54 miliar lembar saham senilai Rp20,61 triliun. Sebanyak 346 saham naik 317 saham menurun, dan 146 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 170,00 poin atau 0,34 persen ke 50.356,89, indeks Shanghai melemah 0,15 poin atau 0,00 persen ke 3.969,12, indeks Hang Seng menguat 219,36 poin atau 0,86 persen ke posisi 25.854,7659, dan indeks Straits Times menguat 21,73 poin atau 0,47 persen ke 4.655,37. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 30 Desember 2025
24o
Kurs