Rabu, 24 Desember 2025

Mentan Pastikan Harga Beras Harus Turun di Bawah HET

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) saat menjawab pertanyaan awak media, di Jakarta, Kamis (9/10/2025). Foto: Antara

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) menyatakan bahwa operasi pasar terus dilakukan oleh kementerian dan instansi terkait.

Oleh sebab itu, ia meyakini harga beras di berbagai wilayah Indonesia dalam dua bulan terakhir harusnya sudah turun di bawah harga eceran tertinggi (HET).

HET beras untuk jenis premium di wilayah Zona 1, Zona 2, dan Zona 3 berada pada rentang Rp14.900 sampai dengan Rp15.800, sementara itu untuk HET beras jenis medium berada pada rentang Rp13.500 sampai dengan Rp15.500.

“Operasi pasar kita lanjutkan terus di mana dua bulan terakhir harusnya sudah turun. Tetapi, kita tidak boleh berhenti sampai (harga) beras betul-betul semuanya di bawah HET,” kata Amran dilansir dari Antara, Selasa (4/11/2025).

Mentan menyatakan, telah membentuk tim yang dikerahkan ke 51 daerah untuk menekan harga beras agar segera turun sampai di bawah HET.

Tim-tim itu dibentuk di tiap kabupaten untuk mengawal harga beras beserta harga komoditas-komoditas pangan strategis lainnya.

“Kami bentuk dari Bapanas tandem dengan Bulog. Kawal harga beras, ada 51 daerah yang masih di atas HET. Kami minta kawal 51 kabupaten itu,” kata Amran.

Tidak hanya dengan Bulog, Amran menyebut Bapanas juga menggandeng Dinas Perdagangan di daerah-daerah serta Polda setempat untuk memastikan distribusi beras dilakukan sesuai prosedur, berjalan transparan, dan terkendali.

Walaupun demikian, Amran tidak merinci 51 daerah yang menjadi sasaran kerja tim tersebut. Dia hanya menjelaskan harga beras di 51 daerah itu masih di atas HET.

Sementara itu, dalam pertemuannya dengan Presiden, Amran menjelaskan dirinya melaporkan capaian produksi beras dan stok beras nasional sampai akhir tahun 2025. Amran menilai capaian produksi dan beras pada tahun ini tertinggi sejak tahun 2019.

“Capaian kita sesuai hasil BPS (Badan Pusat Statistik) kemarin itu produksi kita Insyaallah sesuai hasil BPS, produksi beras kita naik 4,1 juta ton, dan itu tertinggi sejak tahun 2019, dan juga Insyaallah stok (beras) kita di atas 3 juta ton akhir tahun, itu juga tertinggi,” kata Amran.

Amran menyebut kementerian tetap bekerja keras menjaga capaian-capaian tersebut.

“Ini harus kita jaga ke depan. Kita harus menjaga irigasi, optimalisasi intensifikasi (lahan pertanian, red.), ekstensifikasi lahan harus kita jaga dengan baik. Kemudian, hilirisasi ini akan kita kejar dan bisa menciptakan lapangan kerja (untuk) 1,6 juta orang,” ujar Amran. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 24 Desember 2025
27o
Kurs