Rabu, 3 September 2025

Mentan: Produksi Beras Surplus, Harga Akan Kita Tekan Lewat Operasi Pasar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian saat memberikan keterangan kepada wartawan di gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) menyampaikan kondisi pangan nasional saat ini dalam keadaan baik, termasuk soal ketersediaan dan harga beras.

Hal tersebut ia sampaikan saat ditemui di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Rabu (3/9/2025).

Menanggapi isu mahalnya harga beras, Amran menjelaskan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia masih terkendali.

“Inflasi kita 0,03 persen, turun dari 2,37 menjadi 2,31. Ini artinya apa? Pangan yang biasanya berkontribusi tinggi terhadap inflasi, saat ini menunjukkan bahwa kondisinya baik-baik saja,” ujar Amran.

Ia juga menyoroti adanya pergeseran konsumsi dari beras premium ke beras medium di pasar tradisional, yang menurutnya merupakan hal wajar dalam dinamika pasar.

Selain itu, Amran mengungkapkan bahwa produksi beras nasional hingga Oktober 2025 sudah mencapai 31 juta ton, naik dari 28 juta ton pada periode yang sama tahun lalu. Bahkan, estimasi total produksi tahun ini bisa mencapai 34 hingga 35 juta ton.

“Artinya, produksi kita surplus tiga juta ton dibanding tahun lalu. Tahun lalu sampai akhir tahun hanya 30 juta ton, sekarang sudah 31 juta ton sampai Oktober. Ini patut kita syukuri,” jelasnya.

Amran juga menekankan bahwa hingga September 2025, Indonesia belum melakukan impor beras sama sekali, berbanding terbalik dengan tahun lalu yang mencapai 3 hingga 4 juta ton.

“Yang terpenting, kita tidak impor sampai hari ini. Tahun lalu jutaan ton, sekarang tidak ada. Ini keberhasilan besar dari gagasan Presiden, dan hasil kerja keras semua, terutama para petani,” katanya.

Soal stok beras, Amran menyebutkan bahwa pada bulan yang sama tahun lalu stok hanya berkisar 1 hingga 2 juta ton, sedangkan tahun ini stok mencapai sekitar 4 juta ton.

“Ini patut kita banggakan. Dulu kita ribut soal pupuk, benih, alat mesin pertanian, irigasi. Sekarang semua itu kita benahi satu per satu. Tahun depan, mudah-mudahan semuanya selesai,” ujarnya.

Terkait kenaikan harga komoditas lain seperti minyak goreng, ayam, dan telur, Amran menyebutnya sebagai anomali. Padahal, Indonesia adalah produsen terbesar sawit dan telah swasembada ayam dan telur.

“Ada anomali, ini yang kita perbaiki bersama,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah melakukan operasi pasar besar-besaran dengan menggandeng Bulog, Kementerian Perdagangan, Bappenas, dan Kementerian Pertanian. Saat ini telah disiapkan 1,3 juta ton beras untuk operasi pasar, termasuk jenis premium.

“Kita sudah mulai sejak kemarin. Kemarin kita operasi di 4 ribu titik, mencakup 7.282 kecamatan seluruh Indonesia. Alhamdulillah, harga sudah mulai turun, tapi kita ingin tekan lebih rendah lagi,” jelasnya.

Amran juga meminta Bulog untuk meningkatkan volume penjualan beras di pasar, agar dampaknya semakin terasa oleh masyarakat.

“Kita minta kuantumnya ditambah. Yang penting operasi pasar ini terus berjalan masif,” pungkasnya. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 3 September 2025
32o
Kurs