
Prabowo Subianto Presiden, hari ini, Senin (28/4/2025), menghadiri acara Town Hall Meeting Danantara Indonesia 2025 dengan tema Memperkuat Kolaborasi dan Arah Baru BUMN bersama Danantara Indonesia, di Jakarta Convention Center.
Pada acara itu, Presiden memberikan arahan kepada 1.500 pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk sama-sama memajukan perekonomian nasional.
RI 1 menekankan pentingnya pengelolaan Danantara Indonesia sebagai kekayaan bangsa yang harus dijaga dengan prinsip transparansi dan tata kelola yang ketat.
“Danantara ini adalah kekayaan bangsa Indonesia, harus dikelola dengan sebaik-baiknya, dijaga, dirawat dengan sistem yang transparan dan sangat ketat. Karena ini adalah kekayaan yang luar biasa dan bisa mendorong kebangkitan kita,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu, Prabowo meminta seluruh jajaran direksi BUMN untuk meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien dan menyimpang.
Menurutnya, evaluasi kinerja direksi BUMN harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk penilaian integritas dan profesionalismenya.
“Saya minta atas nama Bangsa dan Rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu mungkin yang kurang efisien. Atau ada praktik-praktik yang tidak benar, harus ditinggalkan. Saya serahkan kepada manajemen untuk mengevaluasi semua direksi, dievaluasi kinerjanya, dan wataknya, akhlaknya, dan prestasinya,” imbuhnya.
Kalau ada direksi BUMN yang terbukti tidak berprestasi, melakukan penyimpangan atau menyalahgunakan wewenang, maka harus diganti.
Tapi, Prabowo mengingatkan pergantian direksi harus tetap mengedepankan promosi dari internal, atau merekrut profesional yang kompeten tanpa diskriminasi.
“Jangan memilih atas dasar suku, agama, ras, latar belakang, atau atas dasar partai politik. Tidak, ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk Rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Danantara adalah super holding BUMN yang dibentuk untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.
BPI Danantara berwenang mengelola tujuh BUMN besar yang menguasai berbagai sektor di Tanah Air.
Masing-masing Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom Indonesia, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Rencananya, Danantara akan berinvestasi ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak signifikan di berbagai sektor.
Tahap awal, dana senilai 20 miliar Dollar AS akan diinvestasikan di sektor hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, parbrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur serta energi terbarukan. (rid/ipg)