Selasa, 11 November 2025

Rupiah Ditutup Melemah Menjadi Rp16.694, Disebabkan Harapan Penurunan Suku Bunga Fed Memudar

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp16.528,5 atau menguat 0,20 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa (11/11/2025) melemah sebesar 40 poin atau 0,24 persen menjadi Rp16.694 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.654 per dolar AS.

Rully Nova Analis Bank Woori Saudara mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah disebabkan harapan penurunan suku bunga The Fed mulai memudar.

“Rupiah pada perdagangan hari ini melemah (yang berasal dari) sentimen global dari penguatan indeks dolar AS karena harapan penurunan bunga The Fed mulai memudar,” ucapnya, melansir Antara, Selasa (11/11/2025).

Sebagian besar pelaku pasar berspekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember, terutama pascaserangkaian data sektor swasta yang lemah di pasar tenaga kerja pekan lalu.

Data pekerjaan Challenger menunjukkan AS mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja terburuk dalam sekitar 20 tahun pada bulan Oktober. Data tersebut meningkatkan spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga untuk mencegah pelemahan pasar tenaga kerja lebih lanjut.

Menurut CME Fedwatch, para investor memperkirakan peluang sebesar 61,9 persen bahwa The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada bulan Desember.

“Walaupun ada ruang penurunan bunga The Fed karena data tenaga kerja yang lemah, namun target inflasi 2 persen masih jauh tercapai,” ungkap Rully.

Di sisi lain, kurs rupiah mendapatkan topangan dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melonjak tajam menjadi Oktober 2025 menjadi 121,2, naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 115.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) melalui Survei Penjualan Eceran (SPE) memprakirakan kinerja penjualan eceran pada Oktober 2025 meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan September 2025.

IPR Oktober 2025 diprakirakan tumbuh 4,3 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,7 persen yoy.

Peningkatan penjualan eceran tersebut terutama bersumber dari kenaikan pertumbuhan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau (6,4 persen yoy), barang budaya dan rekreasi (4,7 persen yoy), serta perlengkapan rumah tangga lainnya (0,3 persen yoy).

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini juga melemah di level Rp16.698 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.666 per dolar AS. (ant/fan/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
24o
Kurs