Sabtu, 20 April 2024
Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa

Christopher Peserta IBMLB, Mewujudkan Cita-cita Menjadi Dalang Muda di Tengah Keterbatasan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Christopher Jason Santoso, dalang muda, merupakan satu di antara peserta program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa (IBMLB) yang digelar Suara Surabaya (SS) bersama Universitas Surabaya (Ubaya). Foto: Istimewa

Bagi Christopher Jason Santoso, seorang dalang muda, target utama dalam kehidupannya adalah mementaskan wayang dan menghadirkan pertunjukan wayang kulit di tengah-tengah masyarakat, terutama kaum milenial secara  konsisten dan sebaik mungkin.

Christopher ini merupakan satu di antara peserta program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa (IBMLB) yang digelar Suara Surabaya (SS) bersama Universitas Surabaya (Ubaya).

Christopher saat menjadi dalang di Lomba Impian Bahasa Mandarin 2019 digelar Universitas Negeri Malang yang bersamaan dengan Confucius Institute Day 2019. Foto: Istimewa

Remaja 17 tahun ini membangun kecintaannya di bidang kesenian tradisional sejak usia sembilan tahun. Waktu itu dia mendapat tugas dari sekolah untuk membuat wayang dari kertas.

Christopher berhasil menyelesaikan tugas sekolah itu dengan baik. Ibunya, yang menyadari passion-nya kemudian memberi putranya ini wayang kulit.

“Saya mendapat wayang pertama saya dari ibu saya pada tahun 2013 dan saya mulai mempelajari cerita-cerita rakyat di perpustakaan sekolah,” terang dia.

Sejak saat itu passion Christopher terus tumbuh hingga dia dapat berbagi ilmu budaya wayang kulit, dan diberi kesempatan mengajari adik kelasnya tentang itu saat dia masih kelas 5 SD.

Waktu itu Christopher masih belum tahu tentang profesi dalang. Yang dia tahu, hanya menyenangi wayang kulit.

Hingga suatu hari datang seorang tamu ke rumahnya. Tamu tersebut bercerita bahwa dia diminta oleh tetua adat di suatu daerah untuk mencari dalang beretnis Tionghoa dan berkulit putih.

“Beliau juga mengatakan bahwa dalang tersebut mengetahui cerita tersebut secara keseluruhan, judul pertunjukan wayang kulit tersebut yaitu Jaka Seger Rara Anteng. Cerita rakyat tersebut merupakan cerita rakyat khas masyarakat Tengger,” jelasnya.

Christopher dan pemenang lainnya saat mengikuti Lomba Impian Bahasa Mandarin (汉语梦想大赛) 2019 Tingkat Nasional yang diadakan Universitas Negeri Malang. Foto: Istimewa

Sepulangnya Christopher dari sekolah, ibunya menanyainya apakah dia tahu tentang cerita rakyat tersebut. Dengan mantap Christopher menjawab tahu. Bahkan dia hafal setiap dialog yang diucapkan oleh para tokoh dalam cerita Jaka Seger Rara Anteng.

Setelah peristiwa tersebut, Christopher melakukan pagelaran wayang sebagai pertunjukan antar kelas di tahun yang sama, tahun 2014. Bagai adegan dalam sebuah film, pagelarannya ‘ditemani’ insiden mati lampu dan hujan petir.

Dalam insiden itu dia menyadari pula passionnya yaitu menjadi seorang dalang muda.

Jalan Christopher menjadi dalang tak selalu mulus. Pengalaman menyakitkan pernah diterimanya saat dia mengikuti kursus dalang dan karawitan. Di situ dia mendapatkan berbagai celaan, terutama karena etnis dan cara berbicaranya yang cadel.

“Bahkan dalam suatu kesempatan makan bersama, saya pun dicela karena cara makan saya yang ternyata bisa menggunakan tangan tanpa sendok,” kenangnya.

Dia hanya bertahan selama enam bulan di sana dan melanjutkan belajar dalang secara otodidak.

“Sebenarnya, saya tidak menginginkan menjadi dalang otodidak namun pengalaman pahit tersebut menjadi pemicu semangat berbudaya,” kata Christopher.

Pengalaman itu pula yang membuatnya menjadi seniman otodidak yang kuat dan percaya terhadap diri sendiri.

Christopher mampu menjadi Christopher yang sekarang tak luput dari perjuangan ibunya yang membesarkannya seorang diri.

“Di tengah keterbatasan ekonomi kami, ibu tetap merawat saya dan mendukung setiap langkah saya menjadi seorang dalang. Adapun saya memiliki keinginan untuk membanggakan ibu saya,” ujarnya.

Dia tidak hanya pandai membawakan cerita tapi juga lihai dalam membuat naskah dan karya tulis.

Sejumlah prestasi pernah diboyong oleh Christopher baik di tingkat daerah maupun nasional di antaranya di tahun 2020 dia menjuarai Kompetisi Karya Tulis Ilmiah ODISEA 2020 Tingkat Nasional, yang diadakan oleh Universitas Negeri Malang, dengan Judul Karya Tulis “Wayang Gagrag Madura (1300-2010) dan Akulturasi Tribudaya Yang Telah Menghilang.”

Di tahun yang sama ia menjadi juara III Kompetisi Karya Tulis Ilmiah PHYSICS CARNIVAL 2020 Tingkat Provinsi oleh Universitas Negeri Jember, dengan Judul Karya Tulis “Inovasi Teknik Pembuatan Garam Bottle-Housing Dalam Proyek Swasembada Garam Nasional”

Tahun 2021 dia menjadi juara I Lomba Business Model Canvas (BMC) KHSC 2021 Tingkat Nasional yang diinisiasi oleh Kalbis Institute dan juara II Kompetisi Karya Tulis Sejarah 2021 Tingkat Jateng-Jatim-DIY 2021 yang diadakan Balai Pelestarian Nilai Budaya DI Yogyakarta, dengan Judul Karya Tulis “Tradisi Mamacah: Pendidikan Dan Pengembangan Karakter Masyarakat Islami Di Pulau Madura Tahun 1820-2020.”

Saat ini dia sedang mengurus rekonstruksi gagrak wayang yang sudah punah di Indonesia dan membuat beberapa naskah lakon, baik pakem ataupun carangan.

Christopher saat mengikuti Lomba Impian Bahasa Mandarin 2019 diadakan Universitas Negeri Malang. Foto: Istimewa

Ditanya lebih lanjut apa itu pakem dan carangan, Christopher menjawab “Pakem itu naskah yang dibuat dari tokoh Mahabarata Ramayana, sedangkan carangan itu dibuat dari imajinasi dalang tapi menurut tokoh-tokoh Mahabarata Ramayana.”

Sekadar diketahui, sebelumnya terdapat 130 peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang mendaftar. Ada 99 peserta yang lolos tahap selanjutnya.

Program kolaborasi Suara Surabaya dengan Ubaya ini bisa menginspirasi Kawan Muda di tengah pandemi dengan tujuan membangkitkan semangat kepedulian khususnya kepada Indonesia.

Diharapkan ke depan Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa bisa menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki prestasi, karya yang memberikan pengaruh positif baik pada keluarga, lingkungan, serta masyarakat guna mengembangkan soft skill.

Peserta yang lolos tahap selanjutnya kemudian mengikuti virtual gathering, personal development workshop, tes bakat minat dan konsultasi, serta diakhiri dengan leadership camp sekaligus awarding di Ubaya Training Center (UTC) Trawas, Mojokerto, Jawa Timur.

Peserta juga memiliki peluang mendapatkan beasiswa hingga 100 persen kuliah di Ubaya baik jenjang S1 maupun S2.

Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa ini persembahan Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya (Ubaya) The First University In Heart And Mind, didukung Dealer Vespasatya PT Satya Mandiri Motors, dan JETE – Best For Your Gadget.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
32o
Kurs