Senin, 29 April 2024

Microsoft Ajak Perempuan Belajar Coding

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Kegiatan #MakeWhatsNext yang digelar Microsoft di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, di Jakarta, Kamis (21/4/2016). Foto: Antara

Bertepatan dengan Hari Kartini, Microsoft Indonesia menggelar kegiatan #MakeWhatsNext sebagai bagian dari program Microsoft YouthSpark. Kampanye ini bertujuan mengingatkan masyarakat, bahwa perempuan memiliki kebebasan menggapai cita-cita dan menghapus keterbatasan gender di setiap profesi.

“Research secara global 70 persen, pada saat sekolah perempuan memilih STEM, ketika masuk kuliah hanya 0,4 persen yang ingin masuk IT karena merasa masih di dominasi laki-laki, tapi justru banyak peluang untuk perempuan,” kata Mira Fitria Soetjipto Human Resources Director, Microsoft Indonesia, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (21/4/2016).

#MakeWhatsNext melibatkan 100 siswi SMA/SMK untuk berkarya di bidang science, technology, engineering, dan mathematic (STEM) dengan memperkenalkan mereka kepada dasar-dasar teknologi serta membuka wawasan mereka akan kayanya profesi yang dapat perempuan tekuni.

“Kami punya wacana, perempuan belajar coding (bahasa pemograman), serta mendorong para perempuan ini untuk belajar lebih dan berani melanggar stereotip,” ujarnya.

Menurut Mira, selain untuk mengingatkan masyarakat tentang kebebasan perempuan, kampanye ini bermaksud untuk menggalang minat perempuan dalam bidang teknologi. Sehingga perempuan tidak hanya menjadi pemakai teknologi, tapi juga melek teknologi. Yohana Yembise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendukung kegiatan ini.

“Kami mengajak mereka ke kantor Microsoft untuk bertemu dengan perempuan yang bergerak di bidang teknis, dan belajar coding. Saya berharap semangat anak-anak, orang tua, dan guru semakin kuat untuk memperdalam ilmu komputer, science, dan lainnya. Sehingga dapat berkontribusi secara nyata dalam meningkatkan perempuan di dunia informasi teknologi,” katanya.

Microsoft Philanthropies berupaya menjawab masalah kesenjangan gender di bidang STEM dengan memberikan dana sebesar 75 juta dolar AS kepada 100 organisasi non profit di 55 negara melalui program YouthSpark. Tujuannya, agar akses pendidikan ilmu komputer di seluruh dunia semakin terbuka.

Sejalan dengan komitmen itu, Microsoft Indonesia menyalurkan dana sebesar lebih dari 50 ribu dolar AS kepada LSM Prestasi Junior Indonesia untuk memberikan peluang bagi perempuan muda golongan marjinal untuk berinovasi dan berkreasi menggunakan teknologi.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
29o
Kurs