Jumat, 29 Maret 2024

10 Tips Menjaga Privasi Online

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Fenomena digital dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, mulai dari pengiklan yang terus melacak setiap langkah secara online hingga orang-orang yang tidak bertanggung jawab menjelajahi foto di jejaring sosial.

Berikut tips menjaga privasi online dari Kaspersky Lab, dilansir Antara, agar Anda memiliki kendali atas data yang Anda miliki.

1. Memeriksa pengaturan privasi jejaring sosial
Periksa pengaturan privasi Anda, bisa dengan membagi informasi mana yang dapat dibagikan kepada orang asing dan untuk teman, atau bahkan tidak ada orang selain Anda.

2. Jangan menggunakan penyimpanan umum untuk informasi pribadi
Jangan menggunakan layanan online untuk menyimpan informasi pribadi Anda. Misalnya, Google Documents bukanlah tempat yang ideal untuk menyimpan daftar kata sandi, dan Dropbox bukan tempat terbaik untuk soft file paspor Anda, kecuali disimpan dalam arsip terenkripsi.

3. Hindari pelacakan
Ketika mengunjungi situs web, browser akan mengungkapkan banyak hal hingga riwayat selancar Anda. Pengiklan menggunakan informasi tersebut untuk melacak dan menargetkan Anda dengan iklan.

4. Simpan alamat email utama dan nomor ponsel Anda tetap pribadi
Apabila Anda harus membagikan informasi ini untuk layanan Internet dan toko online, jangan membagikannya kepada orang-orang asing secara acak di jejaring sosial. Selalu pertimbangkan untuk membuat alamat email terpisah, sekali pakai dan, jika mungkin, nomor telepon terpisah untuk jenis kasus-kasus seperti ini.

Buat akun email tambahan dan membeli kartu SIM tambahan untuk dapat digunakan berbelanja online dan situasi lain yang mengharuskan Anda berbagi data dengan orang asing.

5. Menggunakan aplikasi pesan dengan enkripsi end-to-end
Sebagian besar aplikasi perpesanan modern menggunakan enkripsi, tetapi dalam banyak kasus itu adalah enkripsi transit – pesan didekripsi di pihak penyedia layanan dan disimpan pada servernya.

Pilihlah enkripsi end-to-end, karena dengan cara tersebut, bahkan penyedia layanan perpesanan tidak dapat melihat percakapan Anda.

Gunakan aplikasi perpesanan dengan enkripsi end-to-end, misalnya, WhatsApp. Perhatikan bahwa secara default, Facebook Messenger, Telegram dan Google Allo tidak menggunakan enkripsi end-to-end. Untuk mengaktifkannya, mulailah obrolan rahasia secara manual.

6. Gunakan kata sandi yang aman
Hampir mustahil untuk menghafal kata sandi yang panjang dan unik untuk semua layanan yang Anda gunakan, tetapi dengan pengelola kata sandi Anda dapat mengingat hanya satu kata sandi utama.

Gunakan kata sandi yang cukup panjang, yakni 12 karakter dan lebih, dan gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap layanan.

7. Tinjau izin untuk aplikasi seluler dan ekstensi browser
Aplikasi seluler meminta izin Anda untuk mengakses kontak atau file dalam penyimpanan perangkat, menggunakan kamera, mikrofon, geolokasi, dan sebagainya.

Beberapa aplikasi memang benar-benar tidak dapat bekerja tanpa izin ini, tetapi beberapa menggunakan informasi ini untuk membagikan profil kepada pengiklan.

Oleh karena itu, tinjau izin yang Anda berikan ke aplikasi seluler. Berikut cara melakukannya di Android dan iOS, dan jangan memasang ekstensi browser kecuali Anda benar-benar membutuhkannya.

8. Amankan ponsel dan komputer Anda dengan kata sandi
Komputer dan ponsel memiliki banyak data yang lebih baik untuk dirahasiakan, jadi lindungi dengan kata sandi. Kata sandi ini tidak harus rumit dan unik, tetapi cukup untuk membuat orang asing tidak menggunakannya.

Pada perangkat seluler, Anda dapat menerapkan PIN enam digit atau kata sandi aktual daripada empat digit dan pola kunci layar. Untuk perangkat yang mendukung otentikasi biometrik – baik membaca sidik jari atau membuka kunci wajah pada umumnya cukup baik.

9. Nonaktifkan pemberitahuan layar kunci (lockscreen notification)
Sekarang setiap orang bisa saja melihat dan mengetahui urusan Anda. Agar informasi itu tidak muncul di layar yang terkunci, atur notifikasi dengan tepat. Nonaktifkan pemberitahuan layar kunci atau sembunyikan informasi sensitif dari layar kunci.

10. Tetap menjaga privasi di jaringan wifi
Jaringan Wi-Fi publik biasanya tidak terenskripsi. Hindari mengirimkan data sensitif apa pun – login, kata sandi, data kartu kredit, dan sebagainya melalui Wi-Fi publik, dan gunakan VPN untuk mengenkripsi data Anda serta melindunginya dari pengintaian.

Hindari menggunakan Wi-Fi publik jika memungkinkan. Jika Anda harus terhubung ke hotspot publik, gunakanlah koneksi VPN yang aman.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs