Minggu, 19 Mei 2024

24 Jam Terakhir Tidak Ada Distribusi BBM ke SPBU Lumajang

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Sampai hari ini, Sabtu (30/8/2014), krisis BBM di Kabupaten Lumajang belum juga teratasi. Antrian di SPBU masih tetap panjang seperti hari sebelumnya. Meski, pihak pengelola SPBU sendiri telah mendapatkan penambahan DO (Delivery Order) pesanan stok BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Budiono Pengelola SPBU Bagusari Jl. Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Kota Lumajang kepada Sentral FM, Sabtu (30/8/2014) mengatakan, bahwa sejak kemarin DO BBM, khususnya Premium telah ditambah oleh Pertamina.

“Kalau sebelumnya kami hanya mendapatkan kiriman DO 24 Ton Premium perhari, sejak kemarin Pertamina menambah menjadi 40 ton. Untuk solar masih tetap sama 8 ton perharinya,” katanya.

Hanya saja, penambahan DO ini tidak dibarengi dengan kelancaran distribusi BBM secara tepat waktu dari Pertamina ke SPBU. “Meskipun DO BBM ditambahg, namun pengirimannya tidak ada sampai sekarang. Selama 24 jam terakhir, kami belum mendapatkan suplai BBM dari pertamina sesuai DO yang kami minta,” kata Budiono.

Alhasil, stok BBM khususnya Premium di SPBU Bagusari menjadi kosong. Meski demikian, antrean masyarakat untuk mendapatkan BBM di SPBU tersebut, masih tinggi. Hal ini dibuktikan dengan antrian yang masih panjang.

Sedangkan untuk Solar stok masih ada dan dimanfaatkan pembeli untuk mendapatkan BBM sesuai kebutuhannya. Meski, antrian juga panjang tidak jauh berbeda dengan pembelian Premium.

Budiono menyampaikan, kosongnya stok Premium di SPBU-nya, tepat ditindaklanjuti dengan menguhubungi Sales Representatiove (SR Pertamina) melalui komunikasi telepon. “Awalnya, saya sulit menghubungi SR Pertamina. Setelah tersambung, ternyata malah disuruh untuk menghubungi Pertamina Surabaya atau datang sendiri ke Surabaya,” beber Budiono.

Kondisi ini yang menyebabkan banyaknya antrian, karena stok BBM di SPBU Bagusari kosong. “Seharusnya, DO BBM sudah dikirimkan sejak malam kemarin. Namun sampai saat ini belum dikirimkan. Ini kam sama saja, DO ditambah namun BBM-nya tidak dikirim,” demikian jlentreh Budiono.

Sementara itu, penjualan eceran memanfaatkan krisis BBM ini semakin marak di berbagai daerah di Kabupaten Lumajang. Harganya juga bervariasi. Hari ini, dari pantauan Sentral FM, Premium dengan ukuran kurang dari satu liter dijual RP. 10 ribu. Sedangkan, Pertamax perliternya dijual Rp. 15 ribu. Kondisi meski memberatkan masyarakat, namun karena tidak ada pilihan sehingga terpaksa tetap membelinya. (her/ipg)

Teks Foto :
– Meski stok BBM di SPBU Lumajang kosong namun antrean tetap panjang.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
29o
Kurs